Merdeka.com - Tak bisa dipungkiri kalau konten video makin digemari. Jadi tak mengejutkan kalau banyak orang berlomba-lomba menunjukkan hasil karya terbaiknya melalui platform berbagi video. Salah satunya adalah TikTok, yang merupakan platform berbagi video pendek paling populer di Indonesia.

Bukan hanya sebatas hiburan, bahkan tak sedikit penggunanya yang memanfaatkan aplikasi ini untuk berburu berbagai informasi seperti tips dan yang lainnya. Selain itu video-video kreatif juga banyak ditemui di platform bikinan ByteDance ini.

Salah satunya dilakukan oleh Kelly. Remaja 20 tahun ini mengaku telah bergabung di TikTok sejak dua tahun lalu untuk menyalurkan hobi dance-nya. Tak hanya itu, remaja asal Surabaya ini juga suka membuat video-video lucu.

"Aku biasanya lebih ke dance. Cuma di Tiktok ini, apa yang aku sukai di Tiktok, aku bukan cuma ngeluarin kreativitasku di dance doang. Aku bisa bikin video nyanyi dan video-video lucu di situ," ujar Kelly.

Meski fokus pada keahlian dance, Kelly mengakui konten di platform TikTok sangatlah beragam. Seperti yang dikatakan sebelumnya, platform ini bukan sebatas untuk hiburan, melainkan juga bisa untuk berbagi pengetahuan.

"Di TikTok ada banyak sekali jenis konten, mulai dari masak sampai pendidikan," imbuhnya.

Berkat keahliannya tersebut, Kelly telah mendapatkan follower hingga 160 ribu. Jumlah itu disebutnya melonjak signifikan beberapa bulan terakhir seiring meningkatnya popularitas platform TikTok di Indonesia. Menurut data yang baru-baru ini dikeluarkan TikTok, rata-rata pengguna aplikasi ini menonton 100 video TikTok dalam sehari!

Jadi tulang punggung keluarga

Selain Kelly, pengguna lainnya yang turut merasakan manfaat platform TikTok adalah Sandy. Bahkan remaja yang juga berusia 20 tahun ini telah mencatatkan jumlah follower sebanyak 3,3 juta. Lebih dari itu, berkat kepiawaiannya dalam membuat video di platform Tiktok, Sandy juga telah memiliki ikatan kerjasama dengan beberapa instansi yang mempercayakan pembuatan video pada kemahirannya itu.

Berkat kerjasama ini juga, Sandy berhasil menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Selain itu anak sulung dari dua bersaudara ini juga mengaku bangga karena bisa turut membahagiakan ibunda tercintanya dengan keahlian yang dimiliki. Sandy juga berniat untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi.

"Sebenarnya dulu aku bercita-cita ingin jadi dokter. Tapi karena ekonomi yang tidak mendukung akhirnya saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu. Tapi saya berniat akan segera kuliah," ujarnya.

Menggapai jumlah follower mencapai 3,3 juta bukan perkara mudah. Sandy yang aslinya memiliki karakter pemalu merasa sangat terbantu dengan berbagai fitur yang ada di TikTok, mulai dari sticker, filter, hingga musik. Sandy juga sering mengikuti berbagai challenge seru yang ada di TikTok, dan saat ini sedang belajar untuk membuat konten dengan gaya transisi.

Sandy bersyukur karena memperoleh banyak dukungan untuk terus berkarya di TikTok, termasuk dari followersnya dan teman sesama kreator. Ia menyadari bahwa tidak semua orang pasti akan suka dengan kontennya, tapi Sandy tetap positif. "Kalau sampai mengganggu banget, di TikTok ada fitur filter komen yang bisa dimanfaatkan, komen-komen negatif bisa kita saring dan kita jadi bisa tetap semangat berkarya," tambahnya.