Turla, 'agen mata-mata' dengan target kedutaan dan pemerintahan
Merdeka.com - Apabila selama ini banyak virus atau malware komputer yang diciptakan dengan target umum atau siapa saja dapat terkena dampaknya, ternyata ada juga 'penyakit digital' khusus yang diciptakan hanya untuk menyerang pemerintahan dan kedutaan besar.
Kasus penyadapan dan spionase cyber oleh satu negara ke negara lain bukan menjadi sau hal yang aneh lagi sekarang ini, karena ternyata banyak pihak yang melakukannya untuk tujuan tertentu.
Menyoroti mengenai penyadapan dan spionase cyber ini, Symantec telah melakukan sebuah penelitian yang menggunakan sebuah trojan canggih bernama Turla.
Turla yang juga dikenal dengan nama Snake, Uroboros atau Carbon ini mempunyai tugas sebagai 'agen mata-mata' cyber dengan target pemerintah dan kedutaan besar dari sejumlah negara-negara Blok Timur terdahulu.
Dalam beberapa tahun ini, Symantec telah mengikuti jejak rekam dan sepak terjang kegiatan kelompok di balik Turla ini selama bertahun-tahun.
Dalam modus operandinya, kelompok pelaku menggunakan trojan lain selain Turla yaitu Wipbot. Trojan.Wipbot sendiri dapat diibaratkan sebagai pintu belakang yang digunakan untuk memfasilitasi operasi pengintaian sebelum penyerangan bergeser ke operasi pengintaian jangka panjang menggunakan Trojan.Turla.
Kelompok di balik Turla ini dalam melakukan serangan awal yaitu menggunakan serangan dua arah yaitu menggunakan phishing email serta watering hole yang dikonfigurasi hanya untuk menginfeksi korban yang berasal dari rentang alamat IP tertentu.
Setelah semua proses awal terlaksana, maka ketika korban menghidupkan komputer dan membuka browser, maka secara otomatis Wipbot akan bekerja dan dilanjutkan dengan Turla sebagai pemegang kendali akhir.
Ketika Turla telah beroperasi maka kelompok di balik serangan tersebut dapat menyalin file, menghapus file, terhubung langsung dengan server dan lainnya secara mudah.
Proses yang dilakukan Turla ini mirip dengan sebuah software yang didistribusikan secara terbatas oleh Gamma Internasional yang dinamakan FinFisher .
Kabarnya perangkat lunak ini mampu mengambil apapun yang diinginkan pengguna. Mulai dari mengambil screenshot layar komputer sasaran, merekam perbincangan Skype, menghidupkan kamera dan mikrofon, hingga merekam segala input data, termasuk ketikan keyboard, yang dilakukan sasaran.
Dengan begitu, seluruh aktivitas dunia maya siapapun juga bisa diketahui secara detail jika menggunakan program ini. Hal tersebut tentunya berbahaya jika yang dijadikan sasaran adalah komputer milik institusi negara yang menyimpan dokumen-dokumen penting.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaSebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara
Pada tahun 1950-an, ia mencatat barang-barang yang dijual di Pelabuhan Tuban
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaWisata Memanjakan Mata di Puncak Tunden Nui dan Majukan UMKM di Desa Brewe
Tak hanya indah, Tunden Nui juga membantu perekonomian warga sekitar.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaSalut, Kakak Asuh Taruna Akpol Belanja Makanan Untuk Adik Asuh di Koperasi, Sang Komandan 'Keluarga Asuh Dijaga ya'
Momen seorang kakak asuh taruna menunjukkan kepeduliannya kepada adik asuhnya. Mereka terekam sedang berbelanja di sebuah koperasi.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaWajah Tegang, Potret Taruna Akpol Ganteng Dihampiri Jenderal Lulusan Terbaik Eks Kapolri
Bertemu Tito, sosoknya nampak begitu tegang. Seperti apa momennya?
Baca Selengkapnya