Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump Akan Keluarkan kebijakan untuk Larang Huawei dan ZTE di AS

Trump Akan Keluarkan kebijakan untuk Larang Huawei dan ZTE di AS Huawei. © androidauthority.com

Merdeka.com - Dua perusahaan teknologi asal China yakni ZTE dan Huawei sudah makin dekat untuk dilarang beredar di AS. Pasalnya, Presiden Donald Trump akan mengeluarkan perintah eksklusif yang dapat melarang keduanya beredar di negeri Paman Sam.

Melansir laporan Reuters, kebijakan ini bahkan akan ditandatangani di Januari ini dengan dengan menyebut bahwa keluarnya Huawei dan ZTE di AS merupakan tindakan darurat nasional.

Nantinya, tak cuma smartphone, berbagai perangkat telekomunikasi besutan Huawei dan ZTE seperti moden dan lainnya juga akan cabut dari AS.

Saat ini, undang-undang pertahanan kebijakan AS melarang pejabat pemerintah di AS menggunakan perangkat Huawei dan ZTE. Namun jika kebijakan dari Trump segera ditandatangani, hal ini tak akan terbatasi pada pejabat pemerintah saja, namun semua perusahaan yang terdaftar di AS.

Sebenarnya kebijakan ini tak menyebut nama dua raksasa teknologi China tersebut. Namun poin yang dijadikan kebijakan adalah perintah Departemen Perdagangan AS untuk memblokir perusahaan AS untuk membeli peralatan dari perusahaan asing yang menimbulkan risiko keamanan nasional.

Jika hal ini terjadi, yang paling jadi korban adalah warga kota-kota kecil dan pedesaan di AS, yang jaringan internetnya menggunakan perangkat Huawei dan ZTE. Wajar, perangkat yang ditawarkan Huawei atau ZTE dibanderol harga empat kali lebih murah daripada pesaingnya.

Pergantian perangkat telekomunikasi ini tentu membutuhkan waktu dan sumber daya keuangan yang lebih besar, dan akan menghambat perusahaan kecil dalam bergerak.

ZTE dan Huawei 'Diusir' Dari AS

Perseteruan antara Huawei, ZTE, serta AS, sudah berlangsung cukup lama. Pada Februari lalu, para pimpinan badan intelejen AS seperti CIA, FBI, NSA, dan lainnya, mengeluarkan testimoni untuk berbagai produk serta layanan Huawei dan ZTE untuk tidak digunakan di Amerika Serikat.

Direktur FBI, Chris Wray, menyebut bahwa badan-badan keamanan di AS "sangat prihatin dengan resiko pembiaran adanya setiap perusahaan atau entitas yang terikat pada pemerintah asing untuk mendapatkan posisi berkuasa di jaringan telekomunikasi Amerika Serikat."

Sang direktur juga menyebut tambahan risiko berupa "kapasitas untuk secara jahat memodifikasi atau mencuri informasi, serta menyediakan kapasitas untuk melakukan spionasi yang tak terdeteksi."

Hal ini menjelaskan mengapa distributor smartphone AS seperti Verizon dan AT&T akhirnya memutus kontrak untuk memasarkan smartphone Huawei di AS.

Pihak Huawei sendiri akhirnya memberi penjelasan akan hal ini. Produsen smartphone terbesar ketiga di dunia tersebut menyebut bahwa smartphone dan produk jaringannya digunakan di seluruh dunia tanpa ada kecurigaan untuk memata-matai.

"Huawei sudah mengetahui berbagai aktivitas pemerintah AS yang nampaknya ditujukan untuk menghambat bisnis Huawei di pasar AS. Huawei dipercaya oleh pemerintah dan pelanggan di 170 negara di seluruh dunia dan tidak memiliki risiko keamanan siber yang lebih besar daripada vendor manapun."

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Habiskan USD1,4 Miliar, Mobil Listrik Xiaomi Siap Bersaing dengan Tesla

Habiskan USD1,4 Miliar, Mobil Listrik Xiaomi Siap Bersaing dengan Tesla

Xiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.

Baca Selengkapnya
Apple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?

Apple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?

Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?

Baca Selengkapnya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia

Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia

Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024

Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024

Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg

Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak

Baca Selengkapnya