Touchten ungkapkan rencana membangun game platform di Indonesia
Merdeka.com - Di ulang tahunnya yang ke-5, Touchten yang saat ini sudah memiliki 9 juta pengguna yang tersebar secara global dari 20 judul yang telah mereka luncurkan ini, akan melebarkan sayap ke model publishing yang memiliki fitur istimewa yaitu O2O (Online to Offline). Model ini diterapkan untuk mendapatkan, mempertahankan, dan mengonversi pemain dari Indonesia hingga Asia Tenggara. Di platform ini, pengguna Touchten dapat mendapatkan dan mengumpulkan poin yang dapat ditukar dengan produk dari beberapa brand yang sudah bekerjasama dengan Touchten.
Setelah sebelumnya mendapatkan pendanaan dari Ideosource, Touchten dengan ini mengumumkan bahwa mereka telah menutup pendanaan seri B mereka, dipimpin oleh Cyber Agent Ventures, dan juga TMS Entertainment, perusahaan milik SEGA SAMMY (Yang dikenal dengan produk “Detective Conan”, “AnPanMan”, “Hamtaro”, “Lupin the third”, dan beberapa anime jepang terkenal lainnya) yang turut berpartisipasi di pendanaan seri B ini. Touchten juga menyebutkan salah satu fund yang dikelola oleh UOB Venture Management, anak perusahaan dari United Overseas Bank (UOB) Limited sebagai salah satu pemegang saham dari Touchten Pte Ltd.
Mr Tsurugai Makoto, Managing director dari TMS Entertainment Co., LTD berkomentar soal investasi yang dilakukan oleh perusahaannya: “Indonesia adalah pasar yang besar dan sangat penting bagi perusahaan kami, dan kami ingin menorehkan jejak di negeri ini dengan berinvestasi di game platform yang dibuat oleh Touchten.”
Anton Soeharyo, selaku CEO dari Touchten mengungkapkan, “Kami sangat merasa senang dan bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh para investor kami, itu berarti sudah ada angin segar untuk industri mobile game di Indonesia. Harapan kami, semoga dengan platform ini kami bisa membawa nama Indonesia ke pasar game dunia, khususnya Asia Tenggara lewat platform game ini."
Platform dengan model O20 (Online to Offline) ini akan diperkenalkan ke publik lewat game terbaru Touchten yang dibuat khusus untuk pasar Indonesia. Untuk langkah awal platform ini sudah bekerjasama dengan beberapa brand besar di indonesia. Rencananya game tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.
(mdk/mzh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia
Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaJumlah Investor Kripto Indonesia Bertambah 1,8 Juta Orang dalam Setahun
Aplikasi Pintu sendiri hingga Maret 2024 telah diunduh oleh 7 juta pengguna dan memiliki anggota komunitas di berbagai platform yang mencapai 1 juta anggota.
Baca SelengkapnyaPlatform Edutech Angkatan Kerja PINTAR Terima Pendanaan Pra-Seri A USD3 Juta
PINTAR disiapkan sebagai platform edutech yang membangun tenaga kerja masa depan Indonesia yang terampil dan berdaya saing global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Teken Perpres Publisher Right, Atur Hubungan Bisnis Antara Pers dan Platform Digital
Perpres Publisher Right tidak bermaksud untuk mengurangi kebebasan pers.
Baca SelengkapnyaTerus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca SelengkapnyaTelkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaPeringati 1 Tahun Terbentuknya AVISI: Bersama Temukan Solusi untuk Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI menyelenggarakan kegiatan yang berjudul 'AVISI 2024 Indonesia Video Streaming Conference' dengan tema 'Anticipating Indonesia's Video Streaming Piracy Evo
Baca SelengkapnyaTerobosan Baru, Pemerintah Kembangkan Platform untuk Cari Jemaah Haji Hilang dan Tersesat
Pencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnya