Thorsten Heins: Jangan remehkan RIM dan BlackBerry
Merdeka.com - Keadaan semakin tidak menentu ditambah ketika CEO RIM Jimm Balsillie mengundurkan diri beberapa bulan lalu. Penjualan BlackBerry semakin lesu. Namun, sebagai CEO RIM yang baru, Thorsten Heins masih tetap optimis terhadap perusahaan asal Kanada tersebut.
Memang, ketika Heins menjabat menjadi CEO RIM, posisi yang dia tempati tidak begitu enak karena harus dihadapkan dengan turun derasnya saham RIM di pasaran serta penolakan produk-produk perusahaan ini di banyak negara. New York Times pada tanggal
16 Oktober kemarin mengulas satu berita yang intinya mengatakan bahwa banyak pengguna BlackBerry yang kini malu masih memiliki perangkat dari RIM tersebut.
Namun, ketika di wawancarai oleh BBC (26/10), Heins membantah apa yang diulas New York Times tersebut. ""Penelitian itu ngawur dan jauh dari kenyataan. Sampai saat ini masih ada sekitar 80 juta pengguna produk kami yang loyal," jelas Heins. Dia juga tidak menampik realita bahwa BlackBerry 'ditendang' di pasaran Amerika Serikat, namun Heins tetap percaya BlackBerry masih mampu berdiri karena pasarannya di luar negeri Paman Sam itu lebih menjanjikan.
Heins juga menjelaskan bahwa apabila BlackBerry 10 sudah dirilis ke pasaran, maka tidak menutup kemungkinan perangkat baru RIM ini juga dapat bersaing ketat dengan produk milik Apple atau perangkat Android lainnya. Dia juga ungkapkan rasa optimisnya yaitu BlackBerry 10 nanti juga mampu kembali memikat hati pengguna handset di Amerika Serikat.
Rasa percaya diri Heins muncul karena dia yakin fitur, kualitas dan segala hal yang dimiliki BlackBerry 10 sangat unik dan beberapa di antaranya tidak dimiliki oleh perangkat Android dan produk milik Apple.
Akankah BlackBerry 10 dapat berjalan sesuai dengan harapan Heins atau setidaknya dapat kembali sedikit mengulang kesuksesan produk-produk sebelumnya ataukah apa yang diungkapkan Heins tersebut hanya ingin tutupi rasa pesimisnya saja?
Sebagai bahan pemikiran, dengan kedigdayaan Android serta produk Apple ditambah lagi munculnya Windows Phone nampaknya sulit bagi RIM untuk dapat merangsek ke tengah-tengah kancah perang dunia mobile. Bagaimana menurut Anda?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Himpi Resmi Bentuk Badan Otonom Otomotif untuk Tingkatkan Kontribusi Industri ke Negara
Industri otomotif menyerap jutaan pekerja sehingga semakin menunjukkan bagaimana pentingnya industri ini di perekonomian.
Baca SelengkapnyaDari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023
Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaKompetitor Perlu Waspadai Pergerakan Pengembangan AI Apple, ini Bocoran yang Bakal Dilakukan Perusahaan Besutan Steve Jobs
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Boby Rasyidin, Jadi CEO Usia 38 Tahun dan Kini Jadi Pemimpin Len Industri
Boby pun dikirim ke Prancis dan bergabung di bagian research & development. Dirinya juga sempat ditugaskan untuk menangani proyek perusahaan di Mesir & Brasil.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaLebih dari 180 Brand Siap Ikuti Indonesia International Motor Show 2024
IIMS 2024 siap digelar dan menandai kemajuan yang signifikan dalam pertumbuhan positif industri otomotif di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya