Merdeka.com - Jika berbicara tentang smartwatch pertama Apple, mayoritas orang pasti banyak memuji Apple Watch. Tak salah memang, mengingat Apple memberikan banyak fitur-fitur revolusioner pada Apple Watch yang belum ada di smartwatch lain. Tetapi, jam tangan pintar ini tidak luput dari berbagai masalah yang menghinggapinya sampai saat ini.

Dengan total 20 tampilan yang berbeda, layar yang terbuat dari kristal safir, dan tombol revolusioner 'digital crown', Apple Watch menjadi salah satu wearable gadget yang paling ditunggu kehadirannya. Sayangnya, akibat beberapa misteri yang tidak disampaikan oleh Apple pada saat peluncuran Apple Watch memantik munculnya berbagai spekulasi terkait masalah dari gadget tersebut.

Salah satu yang paling sering menjadi bahan perbincangan adalah kualitas baterai Apple Watch. Menurut Tim Cook sendiri selaku CEO Apple, pengguna kemungkinan besar haru melakukan pengisian ulang daya baterai tiap malam. Hal ini tentunya menjadi poin negatif tersendiri, karena smartwatch lain seperti Moto 360 dan Samsung Gear sudah dapat bertahan seharian penuh. Padahal, beberapa pengamat berharap Apple Watch dapat bertahan selama beberapa hari, Phys.Org (12/09).

Selain itu, ekosistem aplikasi dan kesiapan Apple untuk terjun langsung ke pasar masih diragukan oleh publik. Apple Watch memang tetap memakai OS iOS, namun iOS-nya merupakan sistem operasi baru yang didesain khusus untuk smartwatch. Imbasnya, Apple dan pengembang aplikasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengembangkan ekosistem-nya sehingga jadwal pengapalan mengalami kemunduran. Apple Watch sedianya baru menyapa pasar di awal tahun 2015 nanti.

Berbeda dengan vendor lain yang berusaha membuat smartwatch standalone atau yang tidak membutuhkan koneksi dengan smartphone, Apple Watch masih harus terkoneksi dengan iPhone untuk berfungsi optimal. Meski smartwatch ini sejatinya sudah dilengkapi dengan Wi-Fi.

Kekurangan lain yang cukup mengecewakan publik adalah desain. Apple Watch masih mengusung konsep kotak yang saat ini mulai ditinggalkan oleh para vendor smartwatch. Mereka kini lebih tertarik dengan smartwatch berbentuk bundar. Beberapa desainer jam tangan mewah malah mengkritik Apple Watch karena dianggap terlalu feminin dan lebih cocok untuk kaum hawa.