Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teori Heliosentris Copernicus hiasi laman pencarian Google

Teori Heliosentris Copernicus hiasi laman pencarian Google Google Doodle bertemakan animasi teori Heliosentris © Google.com

Merdeka.com - Bertepatan dengan hari lahirnya seorang astronom, matematikawan dan ekonom terkenal, Niklas Koppernigk atau biasa dipanggil Nicolaus Copernicus, Google persembahkan tampilan Doodle-nya sebagai penghormatan untuk Copernicus.

Nicolaus Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan sekaligus ekonom terkenal yang lahir di Torun, Polandia pada tahun 19 Februari 1473. Dia terkenal dengan satu teori ketatasuryaan yang dinamakan Heliosentris atau matahari sebagai pusat tata surya.

Teori Heliosentris menjadi sangat terkenal dan digunakan sampai sekarang karena di dalamnya berisi bentuk terperinci tentang tata surya yang sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia sains.

Namun, ketika pertama kali Copernicus memperkenalkan teorinya, tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa teori tersebut hanya kelakar dan tidak masuk akal sama sekali. Seperti contohnya yang diungkapkan oleh Teolog Jerman terkenal, Martin Luther.

"Teori Copernicus memuat banyak pernyataan yang tidak masuk akal atau salah. Si dungu itu akan mengacaukan seluruh ilmu astronomi," ungkap Luther.

Bahkan menurut pihak Gereja, apa yang diteorikan Copernicus tersebut adalah sangat berbahaya dan tidak boleh dipublikasikan sampai tahun 1543, tahun di mana dia meninggal.

Ditolaknya teori Heliosentris ini salah satunya karena bertentangan dengan pandangan sebelumnya yang pernah diungkapkan oleh filsuf terkenal Yunani, Aristoteles serta tidak sejalan dengan kesimpulan matematikawan Yunani lain yaitu Ptolemeus.

Walaupun banyak pihak yang menolak atas teori Heliosentris, Copernicus tetap bersikukuh atas teori tersebut dan mengembangkan penelitiannya selama bertahun-tahun. Copernicus meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di umur 70 tahun.

Namun seiring berjalannya waktu, teori Heliosentris semakin populer dan mendapatkan banyak pendukung. Heliosentris akhirnya menjadi landasan untuk penelitian di bidang astronomi.

Tokoh terkenal seperti Kepler dan Galileo juga menggunakan teori Heliosentris dalam penelitiannya. Karena ilmunya tersebut, makam Copernicus kembali digali dan dikuburkan secara layak, 467 tahun setelah kematiannya.

Bahkan karena teori serta kepopulerannya tersebut, Jerman dan Polandia berebut hak atas kewarganegaraan Copernicus. Kedua negara mengatakan bahwa Copernicus adalah warga negara mereka.

Oleh karenanya, atas jasanya membawa perubahan dan pandangan baru akan dunia astronomi, Google persembahkan desain Doodle-nya untuk hormati kelahiran Copernicus.

Di tampilan Google Doole hari ini (19/02), nampak sebuah tatanan tata surya yang didesain dengan menggunakan animasi gerak. Tampilan planet-planet yang mengelilingi matahari terlihat beraturan seperti halnya penjelasan dalam teori Heliosentris.

(mdk/das)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teorinya Terbukti, Nisan Makam Ilmuwan ini Dihiasi Ukiran Tata Surya yang Begitu Indah

Teorinya Terbukti, Nisan Makam Ilmuwan ini Dihiasi Ukiran Tata Surya yang Begitu Indah

Copernicus akhirnya dimakamkan di kuburan yang diberi tanda, sebelumnya tidak. .

Baca Selengkapnya
Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Potret Masa Muda Mendiang Aminah Cendrakasih

Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Potret Masa Muda Mendiang Aminah Cendrakasih

Google Doodle hari ini memperlihatkan ilustrasi sosok mendiang Aminah Cendrakasih.

Baca Selengkapnya
Galileo Galilei Sempat Disebut sebagai Penemu Planet Neptunus, Tapi Aslinya Bukan Dia

Galileo Galilei Sempat Disebut sebagai Penemu Planet Neptunus, Tapi Aslinya Bukan Dia

Hal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi

Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi

Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.

Baca Selengkapnya
14 Januari: Peringatan Hari Logika Sedunia,  Ini Sejarah dan Tujuannya

14 Januari: Peringatan Hari Logika Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

14 Januari memperingati Hari Logika Sedunia, dirayakan untuk menghormati logika yang telah banyak berperan terhadap ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi

Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi

Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.

Baca Selengkapnya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Leap Day 2024 atau Hari Kabisat, Apa Artinya?

Leap Day 2024 atau Hari Kabisat, Apa Artinya?

Tanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.

Baca Selengkapnya
5 Teori Einstein yang Bisa Dilihat di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Warna Emas

5 Teori Einstein yang Bisa Dilihat di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Warna Emas

Berikut adalah teori Albert Einstein yang bisa dinikmati orang-orang di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya