Merdeka.com - Kementerian Kominfo diam-diam telah memanggil sejumlah operator telekomunikasi untuk mencari tahu tanggapannya seputar merger XL dan Axis.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S. Dewa Broto, pertemuan itu hanya sekedar hearing atau tukar pendapat.

"Kami hanya mendengarkan suara dan persepsi mereka tentang merger dan akuisisi XL Axis saja. Itu sebagai bagian dari transparansi kami bahwa kami tidak egois begitu saja dalam memutuskan masalah tersebut," ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/11).

Terkait pernyataan Gatot mengenai tiga operator yang telah dipanggil untuk dimintai pendapatnya, Telkomsel menyatakan bahwa mereka adalah salah satu operator yang diminta memberikan masukan.

Menurut Endi P. Muharram, VP Regulatory Management Telkomsel, pihaknya menyarankan pemerintah untuk menggunakan momentum ini untuk melakukan rebalancing frekuensi dengan menghitung ulang kebutuhan frekuensi baik eksisting maupun ke depan.

Dalam kesempatan yang sama Telkomsel juga sudah mengajukan tambahan 10 Mhz di pita 1800Mhz.

"Sesuai ketentuan yang berlaku maka spektrum harus kembali ke pemerintah. Saat pemerintah me-redistrubusi inilah menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan rebalancing spectrum dengan mengedepankan keseimbangan indutri yang memberi manfaat secara maksimal untuk negara," ujar Endi.

Untuk itu, tambahnya, sesuai komitmen Telkomsel untuk membangun jaringan secara nasional yang sudah disampaikan kepada pemerintah maka Telkomsel sudah mengajukan tambahan 10 Mhz di pita 1800 MHz dari ex- Axis.

Baca Juga:

Telkomsel resmikan BTS pulau terluar Indonesia

Telkomsel resmikan BTS ke 67.000 dari pulau terluar

Operator seluler ikut ramaikan IGF Bali 2013

Pemkot Palembang manfaatkan MVPN murah dari Telkomsel

Dukung IGF, trafik data Telkomsel melonjak 3 kali lipat