Tanpa Iklan, Ini Cara Facebook Dapatkan Uang Dari WhatsApp
Merdeka.com - WhatsApp sejak tahun lalu telah didesuskan untuk memunculkan iklan untuk memonetisasi platformnya. Wacana awalnya adalah dengan meletakkan iklan di Stories WhatsApp, layaknya iklan di Instagram Stories.
Namun rencana kontroversial ini akhirnya batal, seraya tim yang diduga sebagai pengembang iklan di platform tersebut telah dibubarkan.
Facebook pun, lewat laporan Wall Street Journal, menyebut bahwa platform perpesanan yang ada di bawah naungannya tersebut akan bebas iklan, meski perusahaan besutan Zuckerberg tersebut begitu berambisi untuk memonetisasi WhatsApp.
Nah, nampaknya Facebook sudah mendapatkan cara untuk melakukan monetisasi di WhatsApp.
Rencana Pembayaran Menggunakan WhatsApp
Setelah deretan platform pembayaran muncul, seperti Apple Pay atau Samsung Pay, Facebook tertarik untuk membuat platform semacam itu di WhatsApp.
Hal ini bisa jadi metode monetisasi tanpa iklan. Ambil contoh di Apple Pay, Apple mendapatkan 0,15 persen untuk setiap transaksinya. Dengan lebih dari 11 juta transaksi per hari, Apple sudah merasakan keuntungannya.
Nah, hal ini ingin ditiru oleh Facebook di WhatsApp. Melansir laporan The Economic Times, sang CEO Mark Zuckerberg membahas rencana untuk mengubah WhatsApp dan Messenger menjadi platform pribadi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke bisnis.
Zuckerberg menyebut salah satu metodenya adalah pembayaran WhatsApp.
"Yang sedang kami kerjakan adalah WhatsApp Payments di mana Anda akan dapat mengirim uang secepat dan semudah mengirim foto," ungkap Zuck.
"Saya benar-benar senang dengan ini, dan saya berharap ini akan mulai bergulir di sejumlah negara, dan diharapkan kami akan membuat kemajuan dalam enam bulan ke depan," lanjutnya.
Sebelumnya, fitur ini sebelumnya mendapat lampu hijau untuk diuji kepada satu juta orang di India pada 2018 lalu. Jadi, jika fitur ini telah siap dan sudah akan diuji, pasarnya sudah ada dan diharapkan cepat menjadi besar ketika diluncurkan.
Nampaknya memang, fitur ini akan diperuntukkan untuk pasar negara berkembang. Hal ini dikarenakan agar konsumen dengan bisnis lebih mudah terkoneksi.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaWaspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman
Padahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar-Mahfud Habiskan Dana Rp6 Miliar untuk Iklan Kampanye di Platform Meta
Akun Facebook Ganjar Pranowo tercatat telah memasang iklan di Meta sekitar Rp930 juta.
Baca Selengkapnya7 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android yang Mudah & Cepat, Dijamin Ampuh
Berikut cara menghilangkan iklan di HP Android yang mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaViral Momen Wanita Bantu Pedagang Tahu Bulat yang Gerobaknya Terbakar, Aksinya Tuai Pujian
Ia nampak memberikan uang pecahan 100 ribu dengan jumlah yang cukup banyak dari dompetnya.
Baca SelengkapnyaViral Aksi Seorang Ibu Curi Uang Milik Pelanggan Toko saat Beli Baju, Terekam CCTV
Di tengah keramaian orang-orang yang hendak membeli baju di pusat perbelanjaan, terekam seorang ibu mengambil uang salah satu pelanggan toko.
Baca SelengkapnyaViral Pengemudi Ojol di Riau Ini Diduga Terkena Tipu Penumpangnya, Tak Mau Bayar Utang dan Uang Ongkos
Si pengemudi terus meminta penumpangnya itu untuk berhenti dan meminta uangnya dikembalikan.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Penukaran Uang di Istora Senayan Full hingga Akhir Maret
Masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi PINTAR bisa menukar uang maksimal Rp4 juta per orang.
Baca Selengkapnya