Situs intelijen Australia mati diserang atau sengaja dimatikan?
Merdeka.com - Terjadi perdebatan dan diskusi yang hangat di berbagai forum online seputar hasil kerja berupa serangan hacker-hacker muda Indonesia ke situs-situs intelijen Australia.
Banyak yang mengatakan bahwa sesungguhnya situs intelijen Australia itu bukan mati karena diserang hacker Indonesia melainkan memang dimatikan pihak pemerintah Australia itu sendiri seperti yang diungkapkan Wakil Ketua ID-SIRTII Muhammad Salahudin. Benarkah?
Wajar saja, publik dan sejumlah kalangan komunitas telematika di Tanah Air meragukannya, apalagi, kemudian terlihat situs yang tadinya dinyatakan down ternyata bisa diakses dan dalam kondisi segar bugar.
Ada nada keraguan bahwa peretas yang masih sekolah atau kuliah mampu menembus dan membuat porak-poranda situs intelijen Australia semacam ASIS di www.asis.gov.au yang setaraf dengan CIA nya Amerika Serikat.
Namun begitu, dalam pantauan Indonesia ICT Institute, apa yang dilakukan hacker-hacker muda ini, jangan dianggap remeh sebenarnya. Sejak penyerangan dilakukan, yang sebelumnya situs ini segar bugar, kemudian rontok dan tak berdaya. Jika memang dimatikan, merupakan hal bisa saja terjadi, namun yang terjadi adalah mati akibat serangan.
Publik memang melihat hanya soal situs intelijen mati atau dimatikan saja, namun proses mematikan itu juga tidak mudah dan tidak sebentar. IndoICT dan merdeka.com yang mengikuti terus perkembangan operasi para hacker melihat, tidak semua serangan sesungguhnya berhasil.
Ada situs pertahanan Australia yang digempur tidak down-down. Kalau pun mati hanya sebentar, setelah itu segar kembali. Kalau memang dimatikan, situs ini tidak nampak segar bugar, karena seterusnya akan mati atau tidak bisa diakses, minimal pada waktu situs-situs itu dimatikan.
Soal target serangan, dari apa yang dikomandokan Indonesia Security Down Team, dari target utama hingga saat ini, hanya dua yang sudah berhasil, yaitu ASIS dan ASIO. Dari dua yang berhasil pun, jika kini telah pulih, merupakan hal yang normal karena perbaikan tentunya sudah dilakukan.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaIntelijen Disebar untuk Amankan Arus Balik Lebaran di Sumsel
Puluhan anggota intelijen Polres OKU Timur diterjunkan di sejumlah tempat keramaian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ragam Penyamaran Intel-Intel Polisi saat Menjalankan Misi
Dengan misi yang diembannya, tak jarang anggota polisi akan memakai cara-cara intelijen.
Baca SelengkapnyaMengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya
Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaMenetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi
Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAmerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia
Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton
Baca Selengkapnya