Merdeka.com - Masalah sexting telah banyak diliput oleh media. Sejauh ini, pengiriman gambar dan pesan porno melalui ponsel umumnya terjadi di kalangan remaja. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh JAMA Network, sebuah asosiasi medis Amerika, menemukan bahwa 28% siswa SMA telah mengirim foto telanjang mereka dengan menggunakan ponsel. 31% dari mereka yang disurvei juga mengaku telah meminta seseorang untuk mengirim foto telanjang dirinya. Terakhir, 57% responden mengatakan bahwa mereka diminta untuk melakukan sexting.

Dikutip dari Bgr.com, (20/07), sekitar 45% dari anak laki-laki mengatakan bahwa mereka diminta seseorang untuk mengirim foto telanjang mereka  melalui mobile messaging. Lain halnya dengan remaja perempuan. 70% anak perempuan yang disurvei mengatakan mereka telah diminta untuk mengirim foto telanjang mereka.

Penelitian JAMA Network juga menemukan bahwa remaja yang melakukan sexting lebih cenderung melakukan hubungan seks, dibanding remaja yang tidak. Fakta lain yang terungkap adalah remaja perempuan yang suka mengirim foto telanjang mereka melalui ponsel lebih mungkin berhubungan seks tanpa kondom dibanding yang tidak melakukan sexting.

Istilah sexting dapat diartikan sebagai tindakan pengiriman pesan berupa teks atau gambar porno melalui media eletronika, seperti ponsel, iPad, dan masih banyak lagi. Sebaiknya, para orang tua lebih awas terhadap perkembangan teknologi di sekitar anak. Siapa saja bisa melakukan sexting dan "penyakit" ini benar-benar menular.