Setelah WhatsApp, kini BlackBerry ditinggal Facebook
Merdeka.com - Baru di bulan Februari lalu WhatsApp mengumumkan pemutusan dukungan ke OS BlackBerry 10, sekarang giliran Facebook melakukan hal serupa.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (22/03), Facebook secara resmi menyatakan bila di akhir tahun ini semua OS BlackBerry tidak akan bisa memakai aplikasi mereka. Menariknya, alasan Facebook mencabut dukungan di OS BlackBerry kemungkinan besar disebabkan oleh BlackBerry sendiri.
Sejak merilis smartphone berbasis Android 'Priv' yang lumayan laris, BlackBerry disebut banyak pihak mulai melupakan pengembangan aplikasi berbasis OS BlackBerry. Hal ini akhirnya disadari oleh banyak pengembang aplikasi, tak terkecuali Facebook.
Membantah hal tersebut, BlackBerry membuktikan bahwa pihaknya masih sangat peduli dengan ekosistem aplikasi OS BlackBerry lewat kampanye hastag #ILoveBB10Apps. Melalui hastag tersebut, BlackBerry mendukung developer menciptakan ribuan aplikasi baru setiap bulannya dengan cara membantu tahap promosinya.
Pertanyaannya, apakah strategi ini akan berhasil melihat pertumbuhan pengguna OS BlackBerry yang tak kunjung bertambah signifikan?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BRImo memudahakan para pengguna untuk berbelanja online demi memenuhi kebutuhan Natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaPakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaNama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca Selengkapnya