Setelah diusir Twitter, ISIS ditendang dari 'Facebook' Rusia
Merdeka.com - Aktivitas ISIS di dunia maya juga mendapatkan sorotan dari masyarakat dunia, termasuk pengguna jejaring sosial. Apalagi setelah kasus penggorokan dua jurnalis Amerika Serikat (AS), akun-akun ISIS di berbagai jejaring sosial mulai mendapat serangan telak dari berbagai pihak, mulai dari pengguna hingga hacker.
Yang terbaru, akun-akun ISIS yang terdapat di jejaring sosial milik Rusia, Diaspora dan VKontakte juga telah dinonaktifkan. Padahal sebelumnya, akun-akun ISIS tersebut adalah 'pindahan' dari Facebook dan Twitter.
Ya, setelah gambar-gambar dan video pembunuhan dua jurnalis AS yang tertangkap oleh ISIS di Suriah tersebar di Facebook dan Twitter, masyarakat dunia, terutama Amerika, terus mendesak kedua jejaring sosial tersebut untuk menghapus akun-akun ISIS. Alhasil, akun-akun tersebut bermigrasi ke situs VKontakte yang kabarnya disesaki oleh 260 juta pengguna.
Namun, lagi-lagi keberadaan gerakan ISIS di VKontakte mendapat kritikan keras dari penggunanya. Sampai saat ini, VKontakte sudah memblokir tak kurang dari 62 laman yang terkait dengan ISIS.
"Kami telah mematikan semua komunitas dan akun personal yang mempromosikan ISIS. Akun-akun tersebut ditemukan oleh moderator kami serta berhasil diketahui oleh laporan pengguna," ungkap juru bicara VKontakte, George Lobushkin kepada Mashable (12/09).
VKontakte memang dianggap sebagai surga bagi ISIS untuk menyebarkan propaganda mereka. Dua laman populer bernama 'al Hayat' dan 'Ajnad' menjadi dua laman utama ISIS yang paling berpengaruh di VKontakte. Tak ayal, dua laman yang digunakan juga untuk merekrut tentara baru tersebut menjadi target utama pemblokiran.
Tetapi, banyak pihak yang menyatakan bila pemblokiran 62 laman tersebut tidaklah cukup. Sebab banyak laman dan juga tautan ISIS lain di VKontakte yang masih 'hidup'. Bahkan, terdapat 7 laman ISIS di VKontakte yang masih aktif berkicau di Twitter.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Instagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca Selengkapnya