Merdeka.com - Hantaman asteroid raksasa memang sejak dulu diyakini sebagai alasan dibalik kepunahan dinosaurus yang selama jutaan tahun menguasai bumi. Ternyata dampaknya tidak berhenti di situ, penelitian terbaru menunjukkan hantaman asteroid tersebut juga turut mengubah spesies tanaman secara radikal.

Saat asteroid selebar 10 kilometer menghantam bumi 66 juta tahun yang lalu, sebagian besar permukaan bumi didominasi oleh tanaman-tanaman hijau yang kerap hidup di hutan hujan tropis. Setelah ledakan dahsyat yang terjadi di daerah yang kini dikenal sebagai semenanjung Yucatan, Meksiko, tersebut, peneliti yakin bila persebaran spesies tanaman bumi berubah total, Daily Mail (16/09).

Ya, ledakan hasil hantaman asteroid tersebut menyebabkan mega-tsunami, kebakaran hutan, serta gempa bumi dalam skala global. Deretan bencana alam yang intense itulah yang akhirnya menghapuskan tiga per empat tanaman di bumi. Namun sekali lagi, bencana itu adalah titik balik perubahan vegetasi di bumi.

Saat sebagian besar tumbuhan hijau menghilang, bumi dikuasai oleh tumbuhan musiman yang memang dapat tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat. Kesimpulan ini diperkuat dengan penemuan 1000 jenis fosil daun yang setelah diteliti berasal dari tumbuhan musiman. Fosil-fosil tersebut kebanyakan berasal dari masa 2,2 juta tahun yang lalu, saat bumi mulai beregenerasi kembali setelah tragedi 'musim dingin nuklir' akibat hantaman asteroid di Yucatan.

Para ahli paleontologi dari Universitas Arizona menemukan fosil-fosil tersebut di daerah bukit batuan, Hell Creek, kawasan North Dakota di Amerika. Hell Creek dipercaya sebagai dataran yang dulunya menjadi bekas banjir besar yang menenggelamkan banyak spesies tanaman.

Penemuan besar ini juga menjadi alasan kuat mengapa sebagian besar permukaan bumi saat ini didominasi oleh tanaman musiman.