Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satelit Satria Direncanakan Meluncur Menggunakan Roket Falcon 9

Satelit Satria Direncanakan Meluncur Menggunakan Roket Falcon 9 Ilustrasi satelit. © www.stephouse.net

Merdeka.com - Direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latif, mengungkapkan konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah memilih roket peluncur Falcon 9 milik Space-X untuk meluncurkan Satelit Indonesia Raya (Satria).

Satelit ini ditargetkan meluncur ke orbit pada akhir 2022. Peluncurannya kemungkinan besar akan digelar di Florida, AS.

"Roket peluncurnya sudah diputuskan buatan Amerika, Space X, yaitu Falcon 9. PSN sebagai mitra kami juga sudah menetapkan satelit yang akan dipakai adalah buatan Prancis, Thales Alenia Space. Sudah dipastikan dua kombinasi ini yang akan kita pakai untuk mendukung Satria," kata Anang di Jakarta, Kamis (22/8).

Pembangunan satelitnya, kata Anang, sudah dimulai sejak pertengahan tahun ini. Prosesnya akan berlangsung selama 36 bulan dan ditargetkan rampung pada pertengahan 2022. Satriadiharapkan bisa mulai beroperasi untuk mendukung konektivitas layanan publik pada 2023.

"Pembangunannya cukup rumit karena ini kan berteknologi tinggi dan kira-kira butuh tiga puluh enam bulan untuk selesai. 150Gbps ini (kapasitas) merupakan satelit pertama di Asia yang sebesar ini. Sejauh ini, targetnya masih oke," ujar Anang.

Proyek Satria ini memiliki kapasitas 150 Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Cakupan layanannya akan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh Indonesia. Satelit ini didesain khusus untuk layanan internet.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, beberapa waktu lalu mengatakan, Satria menjadi solusi bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau Palapa Ring. Satelit ini diperuntukkan bagi pemerintah dan berbagai layanan publik termasuk sekolah, Puskesmas, Kantor Desa, Koramil, dan Polsek yang membutuhkan akses internet.

Proyek Satria menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment/AP) selama 15 tahun masa konsesi dengan nilai total Rp 20,68 triliun yang meliputi nilai capex, opex, dan perhitungan pengembalian investasi wajar. Pembayaran AP akan menggunakan anggaran di dalam lingkungan Kemkominfo.

Proyek ini didukung dan dipantau oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, serta Kemkominfo yang berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Proses pengadaan Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek ini dikelola oleh BAKTI, dengan penjamin PT PII didukung konsorsium PSN.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Andina Librianty

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.

Baca Selengkapnya
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.

Baca Selengkapnya
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet

Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet

Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.

Baca Selengkapnya
Ini Satelit Pelopor di Dunia yang Mulai Menggunakan Energi Matahari, Lainnya Baru Mengikuti

Ini Satelit Pelopor di Dunia yang Mulai Menggunakan Energi Matahari, Lainnya Baru Mengikuti

Satelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Samsat Digital Pertama di Indonesia: Bayar Pajak dan Perpanjang STNK Tak Perlu Turun dari Mobil, Cuma Butuh 15 Menit

Samsat Digital Pertama di Indonesia: Bayar Pajak dan Perpanjang STNK Tak Perlu Turun dari Mobil, Cuma Butuh 15 Menit

Dengan adanya Samsat Digital Terminal Leuwipanjang, Aan berharap program serupa juga dikembangkan di Samsat seluruh wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya