Rusia Minta Google Hentikan Tayangan Iklan Demonstrasi
Merdeka.com - Pengawas telekomunikasi Rusia mendesak Google untuk berhenti menayangkan iklan "acara massa ilegal" di YouTube. Acara massa ilegal yang dimaksud merupakan demonstrasi politik puluhan ribu orang di Rusia pada Sabtu pekan lalu.
Dilansir dari Reuters via Liputan6.com, Selasa (13/8), puluhan ribu demonstran menuntut pemilihan bebas untuk legislatif kota Moskow. Beberapa kanal YouTube menayangkan unjuk rasa tersebut secara langsung.
Badan pengawas telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan beberapa entitas telah membeli sejumlah tool iklan dari YouTube, seperti notifikasi push, untuk menyebarkan informasi tentang demonstrasi tersebut, yang dianggap bertujuan mengganggu pemilihan umum.
Jika Google tidak berhenti menayangkan video-video itu, Rusia menganggap hal tersebut sebagai "campur tangan terhadap urusan kedaulatan" dan "menghalangi pemilihan demokrasi" di negara itu.
Roscomnadzor menegaskan, Rusia berhak untuk menanggapi tindakan Google, jika permintaannya tidak diindahkan. Namun, Roscomnadzor tidak memerinci tanggapan yang dimaksud.
Juru bicara Google sampai Minggu (11/8) belum menanggapi permintaan itu.
Selama lima tahun terakhir, Rusia menghadirkan regulasi lebih keras untuk mewajibkan mesin pencari menghapus beberapa hasil pencarian. Selain itu, layanan pesan juga harus berbagi kunci enkripsi dan jejaring sosial diwajibkan menyimpan data pribadi pengguna Rusia di peladen (server) dalam negeri.
Moskow pun memiliki rekam jejak memberikan tekanan regulasi kepada Google. Raksasa mesin pencari ini sendiri merupakan saingan utama perusahaan pencarian internet Rusia, Yandex.
Rusia pada akhir 2018 menjatuhkan denda senilai 500 ribu rubel kepada Google karena dinilai gagal mematuhi persyaratan hukum untuk menghapus entri tertentu dari hasil pencariannya.
Google juga pernah menghapus iklan YouTube milik pemimpin opsisi Rusia, Alexei Navalny, setelah pihak berwenang menilai video tersebut melanggar hukum kampanye pemilihan daerah di negara tersebut.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya7 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android yang Mudah & Cepat, Dijamin Ampuh
Berikut cara menghilangkan iklan di HP Android yang mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaKata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Google Polisikan Karyawannya yang Pro-Palestina karena Kritik Kerjasama Perusahaan dengan Israel
Para karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang Karyawan Google Kena Pecat Gara-gara “Galak” dengan Israel
Berawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Jalin Kerja sama dengan Google, Ini yang Mereka Lakukan
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Buka Suara Iklan di Videotron Hilang: Tak Siap Berdemokrasi!
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merespons soal iklan video atau videotron yang memuat gambar dirinya mendadak hilang di wilayah Bekasi dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan
Kubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Kumpulkan Fakta Terkait Penurunan Iklan Videotron Anies
Kubu AMIN akan melaporkan penurunan iklan ini jika terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya