Riset iCIO Community: Transformasi Digital Buat Perusahaan Semakin Siap Hadapi Krisis
Merdeka.com - Langkah menuju digitalisasi yang telah dilakukan perusahaan dan organisasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terbukti membuat mereka menjadi lebih kebal terhadap krisis.
Berdasarkan riset dari iCIO Community, sebanyak 76% CIO mengungkapkan dampak negatif dari wabah Covid-19 dirasakan langsung oleh perusahaan, terutama dari menurunnya daya beli pelanggan, namun 68 persen CIO (chief information officer) optimis kinerja perusahaan dapat dipertahankan.
"Disrupsi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari dunia bisnis saat ini. Perusahaan harus mempersiapkan diri agar tetap bisa relevan dan adaptif dengan ketidakpastian di masa depan. CIO dituntut untuk berperan lebih dalam upaya perusahaan tidak saja dalam melakukan digitalisasi proses bisnis melainkan juga mengoptimalkan model bisnis melalui penerapan TIK," kata Abidin Riyadi Abie, Koordinator Divisi Riset, iCIO Community dalam keterangan persnya, Selasa (23/2).
Penerapan TIK menjadi satu-satunya cara bagi perusahaan untuk memfasilitasi karyawan bekerja dari rumah dan memudahkan kolaborasi diantara mereka secara virtual. Namun perubahan cara kerja yang terjadi secara 'tiba-tiba' itu tidak serta-merta bisa diikuti.
Tingkat kesiapan beradaptasi dengan cara kerja yang baru tidak dipengaruhi oleh latar belakang industri, melainkan oleh sejauh apa transformasi digital telah dilakukan oleh perusahaan-peusahaan tersebut.
Sekitar 42% CIO kolaborasi menjadi lebih sulit dilakukan karena terbiasa melalui interaksi secara fisik. Ini diungkapkan oleh CIO dari industri layanan jasa keuangan, manufaktur, hingga farmasi.
Sebanyak 30% CIO yang diantaranya berasal dari industri telekomunikasi, otomotif dan manufaktur mengaku kolaborasi di perusahaannya menjadi lebih baik berkat teknologi, dan 28% mengaku kolaborasi tetap bisa dipertahankan, offline maupun online tidak menjadi kendala berarti.
Sementara itu terkait dengan produktivitas karyawan, justru sebaliknya, 56% CIO menyebut perubahan cara kerja tersebut tidak berdampak pada produktivitas, 'hanya' 26% CIO yang menyebutkan penurunan produktivitas karyawan selama pandemi.
Hal ini diungkapkan CIO yang berasal dari industri layanan, keuangan, manufaktur, logistik, dan ritel. Sedangkan 12% CIO mengungkapkan produktivitas justru meningkat ketika karyawan diwajibkan bekerja dari rumah. Hal ini dirasakan oleh sebagian CIO dari industri logistik, manufaktur dan layanan jasa keuangan.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.
Baca Selengkapnya"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Bali terus mendorong akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaRakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPIEDCC bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaPercepatan tersebut bertujuan mencegah pemborosan belanja untuk infrastruktur digital.
Baca Selengkapnya