Merdeka.com - Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung digandeng oleh perusahaan chipset Qualcomm dalam kesepakatan untuk produksi chipset 5G. Chipset tersebut ditujukan untuk budget smartphone, atau yang akan dijual dengan harga murah.

Dilansir GSM Arena via Tekno Liputan6.com, chipset tersebut kemungkinan adalah seri Snapdragon 4- yang akan digunakan pada smartphone 5G harga terjangkau.

Samsung saat ini memproduksi beberapa chipset 5G untuk Qualcomm termasuk Snapdragon 690. Samsung sebelumnya kehilangan kontrak untuk Snapdragon flagship, karena TSMC berhasil memenangkannya.

Xiaomi, Oppo, dan Motorola tengah menunggu gelombang pertama dari chipset Snapdragon 5G baru. Smartphone dengan chipset seri Snapdragon 4- ini diprediksi akan dirilis pada tahun depan, sehingga produksinya akan segera dimulai.

Merambah Desktop

Sebelumnya, Samsung disebut tengah mengembangkan chipset untuk desktop. Hal ini membuat perusahaan asal Korea Selatan tersebut akan segera bergabung dalam bisnis chipset untuk PC.

Informasi itu diketahui dari laporan Sammobile beberapa waktu lalu. Dikutip dari BGR, Samsung berencana untuk membuat prosesor yang ditujukan untuk perangkat PC berbasis Windows. Dari laporan, prosesor ini akan dibangun menggunakan Samsung 5nm EUV.

Meski belum ada informasi pasti, produk ini disebut-sebut akan menggunakan nama Exynos 1000. Ada kemungkinan prosesor ini nantinya akan digunakan laptop seri S dari Samsung.

Rencana Samsung mengembangkan prosesor secara mandiri ini disebut merupakan upaya mengurangi ketergantungan pada penyedia prosesor. Selain itu, biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat lebih rendah dan berimbas pada harga yang diterima konsumen.

Saat ini, Samsung memang masih berfokus pada prosesor yang ditujukan untuk perangkat mobile. Karenanya, belum ada jadwal pasti kapan Samsung akan merilis prosesor untuk PC ini.

Selain Samsung, Qualcomm yang dikenal sebagai produsen prosesor untuk perangkat mobile sebenarnya sudah lebih dulu terjun untuk menggarap lini ini melalui connected PC.

Sumber: Liputan6.comReporter: Andina Librianty, Agustinus Mario Damar