Merdeka.com - Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sekarang ini publikasi, pencarian sampai dengan perekrutan anggota-anggota baru kelompok teroris sudah merambah dunia maya atau internet, jejaring sosial pada khususnya.

Walaupun dikatakan sebagai sarana perekrutan anggota baru yang efektif, namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai bahwa melalui 'jalan' yang sama, teroris dan sisi radikalisme yang mencoba mengalir di masyarakat juga dapat diperangi.

Menurut SBY, langkah untuk memerangi sisi radikalisme dan terorisme melalui jejaring sosial adalah dengan menanamkan nilai-nilai toleransi kepada publik luas serta meng-edukasi masyarakat.

"Banyak teroris direkrut melalui media sosial. Sehingga setidaknya para pendukung dialog antarbudaya dan agama harus memanfaatkan internet secara optimal, khususnya media sosial," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutannya saat membuka Pertemuan ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban (UNAOC) di Bali, seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/08).

Dalam Pertemuan ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban (UNAOC) tersebut, sebanyak 106 perwakilan dari negara-negara anggota PBB dan sekitar 1.300 partisipan dari berbagai latar belakang budaya dan agama di dunia hadir untuk membahas persatuan dalam keberagaman dan mencegah tindakan ekstremisme, selain menjembatani jurang antara Islam dan Barat.