Presdir OVO: Indonesia Timur Kontribusi 10 Persen dari Total Transaksi
Merdeka.com - Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO mengatakan, bahwa pihaknya akan terus menggenjot pemerataan akses pembayaran cashless di wilayah Indonesia Timur. Manado menjadi salah satu kota yang sudah disinggahi perusahaan pembayaran digital ini. Bahkan, kata dia, Manado merupakan salah satu kota di Indonesia Timur dengan penetrasi pengguna tertinggi.
"Manado ini menjadi kota kedua di Indonesia Timur dengan pengguna OVO tertinggi," jelas Karaniya saat konferensi pers virtual ‘Digitalisasi Pasar Bersehati Manado bersama Kementerian Perdagangan’, Jumat (2/10).
Lebih lanjut, diungkapkannya, wilayah Indonesia Timur sudah berkontribusi sekitar 10 persen dari aktivitas transaksi di aplikasi pembayaran OVO. Maka itu ia menilai, wilayah Indonesia Timur punya potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Kami ingin kontribusi wilayah Indonesia Timur bisa ditingkatkan lagi. Perlu diketahui, promo yang dilakukan perusahaan teknologi seperti kami, bisa meningkatkan sales hingga 20 persen," ungkapnya.
Saat ini OVO telah menjangkau 373 kota di Indonesia dan telah hadir di 115 juta perangkat serta bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dan investasi.
Di sisi lain, di tengah pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, OVO disebut Karaniya ingin berkontribsi membangkitkan ekonomi nasional. Dengan teknologi, potensi contact fisik dapat diminimalisir sehingga akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi nasional.
"OVO memang meniatkan diri untuk tidak hanya berbisnis, tetapi juga ingin memanfaatkan kapabilitas teknologi yang kami miliki, barangkali bisa digunakan untuk kontribusi pemulihan ekonomi nasional," terangnya.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Baca SelengkapnyaPaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan sebagian besar operasional kegiatan BI seperti pembayaran moneter, pencadangam devisa, sektor keuangan lainnya masih dilakukan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaFinnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca Selengkapnya