Perusahaan Fintech Xendit Jembatani Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Merdeka.com - Perusahaan financial technology (fintech) asal Indonesia, Xendit, berkomitmen menjembatani pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air melalui sistem pembayaran sederhana, cepat, dan aman untuk membantu semua pelaku bisnis.
Xendit memiliki fasilitas Money In melalui lini produk antara lain Xenpayment yang dapat menerima semua metode pembayaran dengan mudah dari akun virtual, kartu kredit, gerai ritel hingga e-wallet seperti OVO, LinkAja, dan DANA.
Rangkaian produk Money In lainnya adalah Xeninvoice (terima pembayaran dengan memberikan link ke pelanggan) dan Xenshield (pendeteksi penipuan dengan machine learning).
Untuk Money Out, melalu lini produk XenDisburse, pelaku bisnis dapat mengirim uang dengan jumlah berapa pun dan kapan pun ke berbagai bank, e-wallet, dan kartu dengan menggunakan API. Produk unggulan money out lainnya, Xenbatch (transfer secara mudah dan instan dengan mengunggah excel), dan Xenpayout (menyederhanakan pembayaran refund dan payout ketika Anda tidak memiliki akun tujuan).
Produk-produk Xendit sudah didukung teknologi fraud system canggih, yang dapat mendeteksi pola-pola transaksi yang mencurigakan.
Xendit juga menerapkan data leakage prevention, yang mana Xendit dapat mencegah potensi kebocoran data sensitif dengan memantau aktivitas karyawan saat mengirim atau menerima data dari dan ke sesama karyawan serta pihak luar.
“Kehadiran Xendit di Indonesia bertujuan untuk membantu pelaku bisnis, mulai dari UMKM, koperasi, hingga perusahaan besar agar dapat meningkatkan bisnis mereka secara eksponensial dengan menyederhanakan sistem pembayaran secara digital. Konsumen jadi dapat bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Kami juga menyediakan integrasi API kelas dunia dan antarmuka dashboard yang user-friendly, agar proses pembayaran menjadi lebih mudah,” ucap Moses Lo, co-founder Xendit, dalam keterangan resminya, kemarin.
Kompetisi Antar-Payment Gateway
2020 Merdeka.com
Xendit berdiri pada 2015 dan mampu menyediakan layanan kelas dunia. Hanya dalam empat tahun, sistem pembayaran bisnis Xendit dipercaya oleh Traveloka, Tiket.com, Travelio, Garuda Indonesia untuk bisnis agen perjalanan online, bisnis perhotelan, dan platform wisata. Kemudia Allianz, Ciputra, PasarPolis, dan Qoala untuk jenis bisnis asuransi. Kemudian Bukalapak, Lazada, Suzuki, Cohive, Samsung, Tribehired untuk jenis platform dan marketplace.
Co-founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya, berpendapat pihaknya melihat kompetisi sebagai hal positif. Dengan banyaknya pilihan payment gateway di pasar, konsumen dapat membandingkan dan memilih payment gateway yang memiliki harga dan kualitas standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu, para pemain payment gateway termasuk kami harus berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kemudahan berintegrasi, harga terjangkau, dan yang terpenting adalah berinovasi untuk memberikan nilai tambah atas produk-produk dasar tersebut dengan UI/UX yang baik, sistem rekonsiliasi yang akurat dan mudah dipergunakan, dan sebagainya," ujarnya.
Saat ini Xendit memiliki sekitar 250 karyawan, yang mana 65 persennya adalah engineers yang fokus terhadap pengembangan produk. Sementara 35 persen lagi adalah mereka yang fokus pada pengembangan bisnis.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Finnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca SelengkapnyaApabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.
Baca SelengkapnyaBank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.
Baca Selengkapnya