Pentingnya Kapasitas dan Daya Tahan Baterai Menurut Xiaomi
Merdeka.com - Baterai jadi salah satu faktor utama penentu seseorang dalam membeli smartphone. Kapasitas baterai saat ini kerap lebih diutamakan ketimbang desain. Hal ini terlihat dari banyak desain smartphone yang makin menebal.
Dengan baterai yang besar, diyakini bahwa smartphone akan tahan lama untuk dipakai seharian. Kendati demikian, baterai dengan kapasitas besar tidaklah cukup. Konsumen perlu mempertimbangkan masa pakai baterai. Masa pakai baterai sendiri dipengaruhi siklus penggunaan dan pengisian daya dari kosong hingga penuh.
Rata-rata industri saat ini, angka siklus pengisian baterai mencapai 750-800 kali sebelum kualitas baterai menurun dan tidak bisa mencapai kapasitas awal. Hal inilah yang membuat munculnya keluhan baterai cepat habis.
Sadar akan hal ini, perusahaan teknologi Xiaomi belum lama ini pun meluncurkan teknologi baterai usia panjang pada Redmi 9c. Perangkat seharga Rp 1,4 jutaan ini diklaim memiliki angka siklus pengisian daya hingga 1.000 kali. Nah, berikut ini alasan teknologi baterai berusia panjang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih smartphone.
1. Mendukung produktivitasBaterai usia panjang akan membantu pengguna untuk terus produktif baik untuk dipakai belajar, terhubung dengan keluarga serta rekan, hingga aktivitas lainnya.
Dengan baterai yang usianya panjang, pengguna tidak perlu risau dengan kemampuan baterai smartphone mereka.
Investasi dan Dukungan Software
2. InvestasiTidak semua orang bisa berganti smartphone setahun sekali. Apalagi, mereka yang memiliki dana terbatas, perlu membuat keputusan tepat dalam membeli perangkat.
Angka siklus pengisian baterai sebesar 1.000 kali pada Redmi 9C berarti perangkat ini setidaknya bisa dipergunakan hingga 4 tahun dengan kondisi yang optimal dengan pengisian normal.
3. Dukungan perangkat lunakDengan perangkat operasi MIUI 12 yang terpasang pada Redmi 9C, perangkat ini memiliki sejumlah fitur yang akan membantu pengguna untuk mengoptimalisasi kinerja perangkat dan menghemat penggunaan baterai.
Kemampuan software untuk diagnostik aplikasi yang berjalan di background serta mengingatkan fitur seperti Bluetooth bila tidak digunakan sangat berpengaruh pada kinerja baterai perangkat.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut menyampaikan, bahwa Tesla masih tetap menggunakan baterai berbasis nikel untuk produksi mobilnya di Shanghai.
Baca SelengkapnyaXiaomi siap bersaing dengan Tesla di pasar mobil listrik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaLebih cepat dibandingkan baterai apa pun yang ada di pasaran saat ini, terutama jika menyangkut baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIstilah NMC atau baterai berbasis nikel dan LFP sedang populer akhir-akhir ini. Ini karena kedua jenis baterai tersebut bersaing untuk mendapatkan keunggulan.
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca Selengkapnya