Penetrasi Internet Meningkat, East Ventures sebut Adopsi Produk Digital Lebih Cepat

Merdeka.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survei penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia tahun 2019 sampai dengan kuartal kedua tahun 2020.

Hasilnya, Indonesia kini memiliki 196,7 juta pengguna internet dari 266 juta penduduk. Jumlah tersebut meningkat 73,7 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yakni 64,8 persen. Di tahun 2018, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 171,17 juta pengguna.

Angka bertambahnya pengguna internet versi APJII itu, dirasakan oleh startup binaan East Ventures. East Ventures merupakan pemodal ventura yang aktif melakukan investasi tahap awal kepada startup Indonesia.

Menurut Melisa Irene, Partner East Ventures, data yang dihimpun East Ventures dari ratusan startup binaan juga menggambarkan peningkatan penetrasi pengguna layanan dan produk digital di Indonesia.

"Bahkan pada 2020, adopsi produk dan layanan digital terjadi 18 bulan lebih cepat," ungkap Melisa kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Senin (9/11).

Dikatakannya, pembatasan karena pandemi Covid-19 mendorong penduduk Indonesia lebih sering berbelanja online, mencoba berbagai aplikasi untuk bekerja secara remote, dan mengonsumsi lebih banyak konten digital.

"Hasilnya, sasaran jumlah user ecommerce yang sebelumnya diperkirakan baru terjadi pada 2022, telah tercapai tahun ini. Ada perilaku baru yang terbentuk di konsumen Indonesia, kebiasaan digital yang menjadi landasan baru untuk ekonomi digital Indonesia," jelas dia.

Tantangan Baru

Maka dari itu, Melisa mengungkapkan bahwa startup-startup teknologi harus bersiap menghadapi tantangan baru ini dengan inovasi baru, disiplin finansial yang lebih ketat, dan berdaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.

"Setelah masa pandemi berlalu, ekonomi digital Indonesia akan memasuki tahap perrtumbuhan baru. Berbekal tersedianya infrastruktur e-commerce, pembayaran, dan logistik yang dibangun di Indonesia dalam 11 tahun terakhir, Indonesia akan bertransformasi digital melompati (leap frog) negara-negara lain," terangnya.