Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti sebut Ratusan Juta Data Pengguna Facebook Dijual Peretas di Dark Web

Peneliti sebut Ratusan Juta Data Pengguna Facebook Dijual Peretas di Dark Web Ilustrasi Facebook. ©2013 Merdeka.com/sexyli.com

Merdeka.com - Tim peneliti di Cyble kembali menemukan masalah mengkhawatirkan terkait penjualan data pribadi di pasaran. Setelah membeberkan kasus data pengguna Zoom, kali ini peneliti menyebut, data yang dijual adalah data profil milik 267 juta pengguna Facebook.

Data milik ratusan juta pengguna Facebook ini dijual di dark web dengan harga yang sangat murah, yakni hanya USD 540 atau setara Rp 8,4 jutaan.

Mengutip laman Forbes, Rabu (22/4), data-data milik pengguna Facebook yang dijual di dark web antara lain adalah alamat email, nama, ID Facebook, tanggal lahir, dan nomor telepon.

Meski tidak memuat kata sandi, data-data di atas bisa dipakai untuk menciptakan email phishing dengan mengatasnamakan Faceboook. Parahnya, jika ada segelintir pengguna yang mengklik link (tautan) phishing mengatasnamakan diri sebagai Facebook, lebih banyak data bisa dicuri oleh si penjahat siber.

Nah, para peneliti membeli dan memverifikasi informasi tersebut. Rata-rata pemilik data berada di Amerika Serikat.

Facebook Buka Suara

"Kami telah mengetahui hal ini. Namun, kami percaya kemungkinan itu adalah informasi yang didapatkan sebalum adanya perubahan yang kami buat dalam beberapa tahun terakhir, guna lebih melindungi informasi pengguna," kata Facebook.

Pihak Facebook sendiri memang tengah berjuang keras memperbaiki reputasi mereka setelah kasus Cambridge Analytica. Facebook berupaya meningkatkan keamanan dan privasi penggunanya. Kemungkinan, data-data yang dijual ini merupakan rangkaian dari pelanggaran data di masa lalu dan bukan merupakan kelemahan sistem Facebook saat ini.

Meski tidak ada kata sandi yang dibeberkan, pengguna disarankan untuk mengubahnya untuk memastikan kata sandi itu tak dipakai kembali. Penggunaan kembali kata sandi, bisa menjadi faktor terbesar dari pembajakan akun.

Para pengguna Facebook pun disarankan untuk mengaktifkan two-factor-authentication. Hal ini untuk memastikan username dan password tidak akan bisa membuat peretas mengakses akun mereka.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Agustin Setyo Wardani

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih

Sempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih

Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.

Baca Selengkapnya
Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI

Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI

Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta

Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya
Instagram dan Facebook 'Down', Netizen Curhat di Twitter

Instagram dan Facebook 'Down', Netizen Curhat di Twitter

Tampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".

Baca Selengkapnya
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.

Baca Selengkapnya
Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok

Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok

Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.

Baca Selengkapnya
Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU

Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mewaspadai praktik pencucian uang melalui kripto maupun aset virtual lain.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital

Pentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital

Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.

Baca Selengkapnya