Merdeka.com - Menjadi bagian dari perusahaan teknologi raksasa sekelas Facebook tentu menjadi impian banyak orang di luar sana. Anehnya, Dustin Moskovitz, co-founder Facebook, justru mengatakan sebaliknya.

Dikutip dari Daily Mail (23/08), Dustin berharap dia menjalani hidup yang berbeda, tidak bekerja bersama Facebook atau terjun di dunia teknologi. Hal yang berbanding terbalik jika melihat Dustin kini memiliki kekayaan USD 9,1 miliar dari bekerja di dunia teknologi.

Menurut Dustin, bekerja bersama Facebook telah merusak hidupnya, membuat pria tambun itu terus bekerja terlalu keras sejak Facebook booming di pertengahan 2000an. Bahkan, dia mengaku menderita gangguan mental berupa kecemasan parah akibat hal itu.

"Aku menderita kecemasan dan mengonsumsi minuman energi lebih banyak dari pada air. Singkatnya, aku berharap bisa mendapatkan lebih banyak energi untuk melakukan aktivitas lain yang lebih positif. Dengan begitu aku pasti bisa lebih bahagia," ujar Dustin.

Lebih lanjut, Dustin menambahkan bila selain dirinya, banyak karyawan perusahaan teknologi lain yang mengalami hal sama. Teman satu kamar Mark Zuckerberg itu percaya bila budaya perusahaan teknologi selalu diiringi kerja sangat keras.

"Pada dasarnya, ini adalah bagian dari budaya dunia teknologi. Di sebuah perusahaan besar, karyawan bekerja sangat keras di tingkat yang berbahaya," lanjut Dustin.

Padahal, Dustin mengatakan bila bekerja melebihi jam kerja bisa berujung pada penuaan dini dan seksisme terhadap orang lain. Berdasarkan penelitian Henry Ford, jam kerja yang optimal dan meningkatkan produktivitas adalah 40 jam per minggu.

Sebaliknya, jika bekerja lebih dari jam itu, misalnya lebih dari 50 jam, yang terjadi justru penurunan kualitas pekerjaan bahkan tidak selesainya tugas-tugas.

"Sebagai sebuah industri, kita seharusnya bisa meraih lebih banyak pencapaian. Seharusnya kita bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang yang bekerja di dunia teknologi," kata Dustin.