Merdeka.com - Wacana pemerintah tentang aturan yang mewajibkan smartphone berteknologi 4G LTE di Indonesia, harus memenuhi syarat 'Tingkat Kandungan Dalam Negeri' (TKDN) dari seluruh komponen yang ada di produk itu mulai terlihat hasilnya. Aturan ini sendiri rencananya akan mulai diterapkan paling lambat mulai 1 Januari 2017.

Rencana implementasi aturan tersebut, ditanggapi serius oleh Country Leader Smartphone Division Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi. Menurutnya, Lenovo akan patuh terhadap peraturan itu nantinya. Terbukti saat ini, kata dia, Lenovo Indonesia sudah bertahap menyiapkan pelaksanaan peraturan tersebut.

"Sejauh ini kita juga sudah melakukannya secara bertahap. Di tahun ini, kita mulai dengan 20 persen dulu kandungan lokal untuk 4G. Kemudian, di tahun depan kita tingkatkan lagi menjadi 30 persen. Jadi di tahun 2017, kita sudah 40 persen TKDN," ujarnya saat ditemui Merdeka.com seusai acara peluncuran Lenovo A6000 di Jakarta, (23/03).

Untuk memenuhi tuntutan TKDN tersebut, Adrie mengklaim Lenovo sudah mempersiapkan mulai dari hardware, software, aplikasi, packaging, dan lain sebagainya. Bahkan, terkait aplikasi juga kemungkinan akan menggandeng developer lokal.

"Bisa jadi nantinya menggandeng developer lokal. Untuk secara khusus, saat ini belum ada. Tapi, beberapa aplikasi yang sudah menggunakan aplikasi lokal," ucapnya.

Nampaknya juga, Lenovo tak tanggung-tanggung menerapkan TKDN nantinya yang bakal dilakukan oleh pemerintah dengan telah menyiapkan partner kerja lokal untuk merakit smartphone-nya.

"Bangun pabrik itu kemungkinan ada, tapi saat ini kami sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk soal perakitan di dalam negeri. Jadi saat ini masih kerjasama dengan pihak ketiga dulu," tutup Country Leader Smartphone Division Lenovo Indonesia itu.