Pacu pertumbuhan, Bhinneka.com jajaki pendanaan dari lima investor
Merdeka.com - Pelaku e-commerce Bhinneka.com mengaku sedang bernegosiasi dengan lima investor dalam proses fundraising perseroan di tahun ini.
Hendrik Tio, Chief Executive Officer (CEO) Bhinneka.com, menjelaskan tujuan fundraising kali ini bukan untuk membiayai operasional perseroan, seperti saat Ideosource masuk dengan dana Rp 300 miliar pada akhir tahun lalu. Namun untuk meningkatkan pertumbuhan dan skala bisnis (growing) perusahaan. Apalagi perseroan ada rencana melakukan initial public offering (IPO) pada 2018-2019.
Saat ini proses fundraising masih dalam tahapan komunikasi terhadap beberapa hal seperti kebutuhan dana, target kenaikan yang dicapai, tipe investor, dan lain-lain.
"Kelima calon investor itu adalah investor lokal. Kami belum masuk dalam tahapan term of sheet," kata Hendrik Tio, usai soft launching Bhinneka Bisnis, layanan B2B terbaru, di Jakarta, Rabu (6/4).
Hendrik menargetkan proses fundraising tahun ini dapat selesai segera sesuai dengan kebutuhan. Apakah Bhinneka akan mengambil satu investor saja atau lebih, juga masih dipertimbangkan. Yang penting kelima investor itu memiliki bisnis berlatar belakang internet supaya dapat menunjang tujuan fundraising, yakni meningkatkan pertumbuhan bisnis perseroan.
Bhinneka Bisnis
Strategi lain Bhinneka untuk growing adalah fokus ke segmen business to business (B2B) dengan memperkenalkan layanan terbaru, Bhinneka Bisnis. Ini merupakan platform online pencarian dan pengadaan barang/jasa yang lengkap, aman, dan hemat.
Menurut Hendrik, perseroan makin fokus ke segmen B2B karena nilai bisnisnya tiga kali lebih besar dari segmen B2C atau ritel di Indonesia. Dengan begitu, manajemen berharap segmen B2B bisa berkontribusi sebesar itu terhadap pendapatan perseroan ke depan.
Saat ini segmen B2B berkontribusi 40 persen terhadap pendapatan Bhinneka. Kemudian segmen B2G (pemerintah) dan B2C (consumer) masing-masing berkontribusi 30 persen.
"Karena nilai bisnis segmen B2B besar, kami ingin segmen B2B menjadi revenue stream utama perseroan di masa mendatang. apaagi kami perlu up size Bhinneka untuk mendukung proses IPO," ujarnya.
Bhinneka Bisnis menawarkan akses terhadap online catalogue ke lebih dari 150.000 produk dan jasa untuk segmen korporasi. Saat ini perseroan sudah melayani 20.000 pelanggan korporasi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya