Orang yang mampu kuasai lebih dari 1 bahasa tidak cepat pikun

Merdeka.com - Menurut penelitian, orang yang menguasai lebih dari satu bahwa bahasa memiliki otak yang lebih bagus dibanding orang yang hanya mampu berbicara dalam satu bahasa saja, ketika menginjak masa tua.

Dalam melakukan penelitian tersebut, para peneliti melibatkan 110 orang dewasa dengan usia 60 dan 68 tahun. Penelitian yang mengambil 2 jenis eksperimen tersebut diberikan kepada para sukarelawan untuk menguji tingkat fleksibilitas kognitifnya.

Para sukarelawan tersebut ada yang hanya menguasai satu bahasa dan ada pula yang menguasai lebih dari satu. Ketika dilakukan suatu test, kedua jenis sukarelawan tersebut sama-sama mampu menyelesaikan ujiannya dengan baik dan cepat.

[Keuntungan luar biasa mahir berbahasa asing sejak kecil]

Yang membedakan adalah setelah mengerjakan test yang diberikan, sisi otak bagian depan kiri atau disebut frontal lobe milik orang yang menguasai lebih dari satu bahasa, ternyata hanya menggunakan energi lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang mampu berbicara dalam satu bahasa.

"Orang yang mampu menguasai beragam bahasa atau bilingual seniors menggunakan otak mereka lebih efisien dibandingkan dengan orang-orang monolingual seniors atau yang hanya mampu berbicara dengan satu bahasa saja," ungkap salah seorang peneliti bernama Brian T Gold.

Penelitian ini dapat juga dikatakan sebagai penguat dari penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa orang-orang bilingual, secara tidak sadar mampu melindungi otak mereka dari penyakit usia, seperti pikun bahkan Alzheimer.

Menurut Dr Ellen Bialystok, pemimpin penelitian sebelumnya, mengatakan bahwa orang-orang bilingual memiliki cadangan sisi kognitif yang lebih besar ketika tua dan hal tersebut dapat membuat pikiran (otak) masih mampu bekerja secara optimal.

"Hal ini dapat diibaratkan seperti tangki bahan bakar sebuah kendaraan. Mobil Anda masih dapat berjalan walaupun sudah kehabisan bahan bakar karena ada cadangan yang mampu mengcover itu semua," jelas Bialystok seperti dikutip Huffington Post (08/01).