Onno Purbo: Miskinnya Indonesia harus disyukuri
Merdeka.com - Berbeda dengan negara di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Australia, Indonesia adalah negara yang miskin, sebagian besar rakyatnya hidup pas-pasan, pendidikan ala kadarnya, dan sebagian besar keluarganya berpenghasilan rendah.
Menurut Onno W. Purbo, hanya segelintir rakyat Indonesia yang bisa memperoleh gelar sarjana. Dari statistik yang ada di Kementerian Pendidikan Nasional, dari 6 juta anak yang masuk SD setiap tahun, hanya 600 ribuan yang akan memperoleh gelar sarjana.
"Namun, jangan salah, konsekuensinya sangat hebat. Sebagai bangsa yang miskin kita dituntut berpikir keras untuk dapat membuat lebih dari 240 juta orang pandai. Mencari solusi supaya bisa banyak orang pandai dalam waktu singkat dan berbiaya murah, maka internet dan telekomunikasi bisa jadi jalan keluarnya," katanya kepada merdeka.com, Selasa (18/2).
Onno mengakui sejumlah solusi yang ditawarkan oleh negara maju untuk memberikan akses murah sebetulnya tidak cocok untuk Indonesia. Logikanya, tambahnya, solusi orang miskin pasti beda dengan solusi orang kaya.
"Orang kaya cenderung serba beli dan serba bayar orang, sedangkan orang miskin biasanya memiliki kebiasaan dan karakter yang berbeda dengan orang kaya," ujar Onno yang didaulat Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) sebagai calon presiden alternatif.
Onno mengatakan bangsa Indonesia mau tidak mau harus berinovasi dan kreatif dalam mencari solusi yang dibutuhkan. "Yang sering tidak disadari, jika berhasil, maka keberhasilan Indonesia dalam memberikan akses telekomunikasi & internet murah sebetulnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang lain di dunia," tuturnya.
Menurut dia, Indonesia mungkin 'miskin', tapi bukan berarti Indonesia tidak pandai, tidak mampu, dan ketinggalan zaman. Dari data-data yang ada, walaupun katanya Indonesia miskin, saat ini ada lebih dari 260 juta pengguna seluler, 78 juta pengguna internet, lebih dari 2 juta blogger, ranking ke dua pengguna Facebook di dunia, pembuat trending topik di Twitter, negara dengan RT/RW-net terbesar di dunia, dan negara yang menggunakan Twitter untuk mobilisasi ribuan relawan bencana alam.
"Dahsyat! Bahkan negara seperti India, China yang kategori-nya masih agak negara berkembang kalah oleh Indonesia," tegasnya.
Menurut Onno, banyak inovasi yang di kembangkan oleh rakyat Indonesia, diputar menggunakan uang rakyat, tanpa mengutang bank dunia, bahkan kadang-kadang tanpa bantuan APBN. Beberapa contoh inovasi bangsa Indonesia yang sulit ditandingi oleh negara-negara berkembang maupun maju, seperti warnet, RT/RW-net, antenna Wajanbolic e-goen, antenna Wajanbolic 3G & CDMA, dan antenna Bazooka 3G, GPRS, CDMA.
Inovasi lainnya, antara lain openBTS, perjuangan pembebasan frekuensi 2,4 GHz, sistem operasi IPTEKNUX yang gratis untuk pembelajaran sains di sekolah, sistem operasi SchoolOnffline yang memungkinkan sekolah belajar internet tanpa internet, sistem operasi BlankOn, dan SISFOKOL yang mengembangkan sistem informasi sekolah.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaBerikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya