Merdeka.com - Dalam sebuah dokumen NSA yang dibocorkan Edward Snowden, ditemukan jika organisasi ini gunakan kebiasaan pejabat tinggi yang doyan mengakses situs porno untuk menjatuhkan mereka dari jabatannya.

Hal ini dilakukan NSA jika mereka menganggap pejabat baik di dalam negeri maupun di negara lain berpotensi membahayakan keamanan dan stabilitas negara Amerika Serikat. Seperti dilansir VR-Zone (30/11), hal ini dilakukan untuk mendiskreditkan target yang memiliki potensi untuk mengancam keamanan nasional Amerika Serikat.

Memang tidak dipungkiri jika banyak pejabat baik di luar negeri maupun dalam negeri yang memiliki kebiasaan nakal dengan menggunakan internet untuk mengakses situs porno ataupun melakukan chat atau email dengan wanita lain yang bukan pasangan resminya.

Berdasarkan lansiran tersebut juga diketahui jika NSA dilaporkan telah mengumpulkan data tentang aktivitas seksual online dan bukti log kunjungan ke situs porno dari beberapa pejabat penting di beberapa negara. Hal ini tentu sebagai bagian dari rencana mereka untuk merusak reputasi pejabat nakal yang dianggap membahayakan Amerika Serikat ke depannya.

Dokumen ini juga melaporkan jika para pejabat akan langsung rusak kredibilitasnya jika perilaku pribadi seperti melihat konten seksual di internet ataupun menggunakan bahasa persuasif yang memiliki makna seksual secara eksplisit pada wanita lain terbongkar ke publik.

Rencananya dengan dokumen ini, NSA dapat merusak kredibilitas dan reputasi target, serta otoritas dalam komunitasnya. NSA pun menyebutkan jika tujuan lebih luas dari program ini adalah untuk mencegah aksi teror di masa depan.

Berdasarkan lansiran tersebut, cara ini sendiri dikabarkan sudah digunakan sejak lama. Bahkan, taktik yang sama telah digunakan oleh pemerintah terhadap para pemimpin politik dan aktivis, baik sebagai sarana pemerasan, pelecehan atau langsung mendiskreditkan mereka.