Migrasi 3G sudah berjalan 20 persen

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan migrasi kanal 3G sudah mencapai 20 persen hingga minggu ke-6. Sampai sejauh ini masih sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan laporan dari sejumlah operator, terdapat sejumlah daerah yang memiliki tingkat interferensi tinggi, yaitu Bekasi, Bali, Batam, Lombok, dan Sidoarjo.

"Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kominfo telah memanggil kedua belah pihak, baik pihak Smart Telecom maupun Axis, dalam hal ini Balai Monitoring (Balmon) Bali. Kominfo melakukan penanganan interferensi tersebut secara hati-hari," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S Dewa Broto, Senin (1/7).

Pengukuran, tambahnya, juga dilakukan di sisi Axis, terutama mengenai seberapa jauh interferensi yang terjadi, dan bagaimana solusinya, bisa juga dengan mengubah arah antena.

Pada kesempatan tersebut Kominfo juga memaparkan update informasi terakhir terkait migrasi 3G. Untuk Hutchison Tri, sudah retunning di 12 provinsi meliputi Aceh, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulsel, Sumbar, dan Kepri.

Axis, retunning di 3 provinsi, yaitu Sumbar, Kepri, dan Kaltim, sedangkan yang on going adalah Bali, NTB, Jakarta, Jabar, Banten, Jateng dan Jatim. Axis belum mulai migrasi di Sumut, Riau, Sumsel dan DIY.

Indosat sudah merampungkan migrasi di lima provinsi, meliputi Aceh, Lampung, Kaltim, Bengkulu, dan Jambi, sedangkan yang masih proses adalah di provinsi Jabar, Banten, Jateng, Jatim, DIY, Kalbar, Kalsel, Sulsel, Bali, Jakarta dan Kepri.

Telkomsel sudah retunning di kanal ke-3 meliputi provinsi Aceh, Lampung, Sulut dan Aceh, sedangkan di 18 provinsi lainnya belum dihidupkan.

Untuk XL, operator itu telah menghidupkan 3G nya di blok 8 di 14 provinsi, meliputi Sumbar, Riau, Babel, Kalteng, Sulut, Sulteng, Sulbar, Gorontalo, NTB, Maluku, Kaltim, Jambi, dan Lampung, sedangkan di enam provinsi lainnya belum dihidupkan.