Susah payah dibuat, aplikasi Windows Phone jadi minim 'bug'

Merdeka.com - Menurut data yang yang telah dikeluarkan oleh Microsoft, sampai saat ini sudah lebih dari 300.000 aplikasi memenuhi toko aplikasi Windows Phone Store. Namun, dibalik kemajuan tersebut terdapat jerih payah dari para pengembang aplikasi-aplikasi tersebut.

Berdasarkan survei yang dirilis oleh Evans Data dari sekitar 400 pengembang aplikasi lintas platform, diketahui bila aplikasi-aplikasi untuk Windows Phone lah yang paling banyak menyita waktu mereka. Salah satu pekerjaan yang paling menyita waktu adalah mendesain sebuah aplikasi agar terlihat sempurna di sistem operasi buatan Microsoft tersebut, Phone Arena (02/09).

Tak kurang dari 30,2 persen waktu pengembang-pengembang tersebut dihabiskan untuk mendesain aplikasi Windows Phone. Bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain sebuah aplikasi untuk iOS dan Android yang hanya 21,3 persen dan 19,1 persen dari total waktu pengerjaan.

Tetapi jangan salah, lamanya waktu yang dihabiskan untuk mendesain aplikasi di Windows Phone ternyata berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan bug atau kesalahan kode yang muncul di aplikasi-aplikasi tersebut. Sepertinya, alokasi waktu desain yang lama membuat aplikasi-aplikasi itu lebih sempurna ketimbang aplikasi di Google Play Store atau iOS App Store.

Proses 'debugging' atau pembersihan aplikasi dari bug di aplikasi Windows Phone hanya menyita 19,8 persen dari waktu kerja pengembang. Sementara, aplikasi Android bisa mengonsumsi 36,1 persen dan aplikasi iOS sekitar 24,2 persen.

CEO dari Evans Data mengungkapkan bila banyaknya waktu yang diperlukan pengembang untuk debugging dapat disebabkan oleh luasnya pasar dari perangkat Android sendiri. Hal ini mengharuskan pengembang melakukan banyak perombakan aplikasi berulang kali agar cocok untuk semua jenis perangkat.