Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkominfo tak ragu blokir Facebook jika jadi alat hasut

Menkominfo tak ragu blokir Facebook jika jadi alat hasut Facebook. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan pemerintah tidak akan tanggung-tanggung memblokir Facebook, jika media sosial besutan Mark Zuckerberg itu terindikasi digunakan sebagai alat penghasutan.

Ia menyontohkan kejadian yang terjadi di Myanmar. Dalam hal ini merujuk kasus Rohingya.

"Facebook mengakui bahwa Rohingnya itu salah satunya adalah disebabkan penggunaan media sosial di sana, termasuk Facebook," katanya pada suatu kesempatan di Jakarta.

Maka itu, untuk kasus ini pihaknya tidak memiliki keraguan akan memblokir media sosial yang dijadikan sebagai alat penghasutan, termasuk Facebook.

"Saya sudah membuat pernyataan tidak punya keraguan untuk menghindarkan Indonesia dari kejadian seperti itu. Saya tidak punya keraguan untuk memblokir atau shutdown kalau ada indikasi ke arah sana," jelasnya.

Lain hal dengan kasus penghasutan, Facebook kini tengah ramai diperbincangkan lantaran penyalahgunaan data. Diduga sebanyak 1 juta data pengguna Facebook Indonesia disalahgunakan dalam kasus Cambridge Analytica (CA). Terkait hal ini, Menkominfo telah melayangkan Surat Peringatan Kedua (SP II) kepada Facebook.

SP II tersebut dikeluarkan lantaran pemerintah menemukan adanya aplikasi yang serupa CA yakni CubeYou dan AgregateIQ. Sebelumnya, pemerintah sudah melakukan sanksi administrasi berupa teguran lisan dan tertulis.

"Makanya, kemarin kami keluarkan SP tambahan. Karena justru kami mengenali ada aplikasi yang mirip itu. Mereka juga kan katanya lagi melakukan audit hanya saya belum tahu kapan selesai auditnya," jelasnya saat ditemui awak media di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Rabu (11/4).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa terdapat 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan oleh CA. Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, ada beberapa negara termasuk Indonesia.

Indonesia masuk urutan ketiga data yang disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, ada Filipina yang kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu sekitar 1,4 persen. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, dan Australia.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sehari Saja Facebook & Instagram Down, Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Segini
Sehari Saja Facebook & Instagram Down, Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Segini

Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya

Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari
Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari

Pada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.

Baca Selengkapnya
Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok
Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok

Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.

Baca Selengkapnya
Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan
Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan

Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mahfud Enggan Usut Kasus Peretasan Akun Instagramnya
Ini Alasan Mahfud Enggan Usut Kasus Peretasan Akun Instagramnya

Mahfud menilai akun media sosial tokoh publik dan politisi memang kerap diretas.

Baca Selengkapnya