Merdeka.com - Penampakan benda terbang aneh (unidentified flying object/UFO) masih sering dilaporkan, baik oleh masyarakat ataupun lembaga resmi. Penampakan itu ditangkap dalam bentuk foto ataupun video.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, penduduk Dubai melihat UFO dengan cahaya terang bergerak di langit malam. Rekaman fenomena tersebut dibagikan ke jejaring sosial dan mengundang respons warganet.

Setelah ditelusuri, para ahli astronomi, termasuk CEO-Dubai Astronomy Group Hasan Al Hariri, mengungkapkan bahwa tidak ada yang mengkhawatirkan dari penampakan tersebut karena itu adalah "sampah ruang angkasa."

"Apa yang dilihat semua orang adalah puing-puing luar angkasa. Ketika kita berbicara tentang meteor, mereka bergerak sangat cepat. Saat bergerak melintasi langit, dari Bumi muncul sebagai kilatan yang berlangsung selama beberapa detik," jelas Hariri kepada Khaleej Times, melansir Mashable.

Tak hanya dari laporan masyarakat, penampakan UFO juga kerap dibagikan lembaga resmi. Misalnya pada 2020 lalu, Kantor Departemen Pertahanan AS Pentagon merilis video diduga penampakan UFO. Melansir BBC, terdapat tiga video dirilis Pentagon, yang sebenarnya pernah bocor sebelumnya.

Video pertama dari tahun 2004 diambil oleh dua orang pilot angkatan laut. Menunjukkan adanya sebuah benda yang nampak seperti piring terbang di 160 kilometer lepas pantai di Samudera Pasifik. Dua video lain diambil pada 2015 lalu oleh pilot angkatan laut juga. Video ini menunjukkan sebuah benda yang berputar.

Pentagon menyatakan, "Departemen pertahanan merilis video ini untuk menghapus kesalahpahaman publik soal apakah rekaman yang beredar tersebut nyata atau tidak, atau ada lebih banyak video atau tidak. Fenomena udara yang ada di video tetap dianggap sebagai tidak dikenal."

Hal ini menunjukkan, Pentagon mengakui penampakan dalam video merupakan UFO, tetapi menolak mengonfirmasi jika objek tersebut berkaitan dengan alien.

Fenomena UFO memang sering dikaitkan dengan misteri alien. Apabila menelisik ke belakang, istilah UFO mulai populer ketika ada penelitian mengenai pesawat luar angkasa dengan mahluk asing alias alien di dalamnya.

Catatan merdeka.com, pada 1947 lalu, seorang pilot mengaku melihat UFO dan menyebutnya sebagai 'piring terbang'. Hal itu disebut titik awal UFO menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Di Indonesia sendiri, fenomena UFO muncul setidaknya sejak 1950-an. Ketika laporan kehadiran benda terbang aneh itu banyak berdatangan dari berbagai pelosok tanah air. Demikian menurut J. Salatun dalam buku UFO, Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini.

Tokoh perintis terbentuknya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) itu mengisahkan bagaimana benda-benda terbang tak dikenal tersebut kerap mengunjungi Surabaya dan sekitarnya pada 18 sampai dengan 24 September 1964.

Hebatnya, penampakan mereka berlangsung secara serempak dan bisa dilihat, bukan saja lewat radar namun juga secara langsung oleh mata banyak orang.

"Benda-benda tak dikenal itu mulai beraksi sesudah matahari terbenam dan menghilang jelang fajar menyingsing," ungkap Salatun.

Lalu, apa makna UFO sebenarnya?

Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, secara umum UFO bermakna objek di langit yang tidak atau belum dikenal.

"Sangat mungkin itu objek biasa, hanya saja belum dikenali. Mungkin balon, pesawat terbang tinggi, kawanan burung, awan, atau objek lain," jelasnya kepada merdeka.com.

Dengan begitu, apabila merujuk penjelasannya, maka penampakan UFO memang bisa saja benar adanya. Namun, Thomas menyangkal jika UFO dihubungan dengan keberadaan alien. Menurut dia, UFO termasuk sains semu atau pseudoscience.

"UFO yang dikaitkan dengan alien itu hoaks. Analisisnya tergolong sains semu (pseudo-science)," ujar dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, saat ini belum ada lembaga resmi yang secara khusus melakukan penelitian terkait UFO. "Tidak ada lembaga resmi yang meneliti UFO."

Reporter Magang: Michelle Kurniawan