Masih amankah data pengguna BlackBerry?
Merdeka.com - Apa yang telah diungkapkan Edward Snowden semakin membuka mata siapa saja bahwa ternyata banyak pihak yang membantu National Security Agency (NSA) milik Amerika Serikat.
Sebelumnya, Snowden mengatakan bahwa beberapa perusahaan besar dunia seperti Microsoft, Google, Apple, Facebook dan beberapa lainnya menjadi 'kaki tangan' NSA dan mengirimkan data-data pengguna produk mereka ke badan intelijen negara Paman Sam itu.
Walaupun beberapa di antaranya membantah dan melakukan aksi protes, namun sepertinya sudah terlanjur menjadi bubur, banyak masyarakat di dunia tidak lagi percaya akan layanan yang diberikan mereka.
Kali ini, seperti dikutip dari CBC (10/12), agen pemerintah Kanada, Communications Security Establishment Canada (CSEC), kabarnya juga ikut membantu NSA dalam memperoleh data banyak orang di seluruh dunia.
Dalam dokumen yang menjadi senjata Snowden dalam mengungkap fakta menyebutkan, "CSEC mempersilakan NSA bebas mempelajari dan mendapatkan data melalui akses geografis unik ke wilayah-wilayah tertentu yang tidak dapat mereka (NSA) jangkau."
Tidak hanya itu saja, kabar yang didapatkan oleh CBC News, pihak Kanada juga telah menempatkan pos-pos mata-mata mereka di beberapa negara dalam upaya mendapatkan data-data penting.
Memang tidak ada yang menyebutkan bahwa BlackBerry terkait atau terlibat dengan hal ini, namun pada bulan September lalu, seperti yang pernah dilansir oleh Huffington Post (11/09), melalui 'izin' CSEC, NSA membuat suatu backdoor khusus untuk mendekripsi data baik yang dari internet atau juga yang berasal dari jaringan telekomunikasi.
Bahkan, disebutkan juga, dengan menggunakan backdoor tersebut, maka data-data yang dikirimkan melalui BlackBerry Messenger dan Bluetooth dapat diakses oleh pihak mata-mata.
Beberapa tahun lalu, NSA juga pernah membuka jalan bagi CSEC untuk dapat bebas masuk di semua lintas internet dan komunikasi dunia dengan tujuan untuk mendapatkan kode enkripsi.
Selain itu, seperti yang pernah dituliskan di Vice.com, menurut sebuah laporan lain mengatakan bahwa NSA dan para sekutunya mencoba berbagai cara untuk dapat membobol dan mengakses data di server BlackBerry.
Namun, pihak BlackBerry pernah mengatakan bahwa sistem keamanan mereka masih dapat dipercaya dan diunggulkan karena sesuai dengan motto mereka, keamanan data pengguna adalah nomor satu.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKomputer Berusia 50 Tahun Lebih Ditemukan saat Bersih-bersih Rumah, Tanpanya Mustahil Ada Macbook dan Android, Ini Penampakannya
Ditemukan tak sengaja saat sedang bersih-bersih rumah. Tanpa komputer ini tak akan muncul Apple dan Android.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Handphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaDipenjara di Maksimum Security, 13 Prajurit TNI Terlibat Penganiayaan Anggota KKB Terancam Jadi Tersangka
Penetapan tersangka sesuai hasil gelar perkara dari Pomdam III/Siliwangi.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaAtasi Kelangkaan BBM buat Nelayan, Ganjar Bakal Perkuat Program SPBN Era Megawati
Ganjar juga akan memperbaiki data melalui penyatuan informasi rakyat yang nantinya bisa dipakai sebagai data bagi para nelayan mengakses BBM.
Baca SelengkapnyaJangan Coba Coba Buka Mobile Banking Pakai Wifi Gratis, Begini Dampaknya
Mengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaBRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca Selengkapnya