Kominfo akan matikan BTS bila Axis dan Smart tak berkoordinasi
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan operasional base transceiver station (BTS) tanpa peringatan tertulis bila PT Axis Telekomunikasi dan PT Smart Telekom tidak melakukan prosedur koordinasi dalam hal pengurangan interferensi.
Seperti diketahui, berdasarkan penataan pita 3G, maka Axis ditempatkan di kanal 11 dan 12 pita 2,1 GHz, bersebelahan dengan Smart Telecom yang bekerja dengan frekuensi CDMA PCS 900.
Karena hal itulah, bila di suatu daerah ditemukan perangkat pemancar Smart Telecom yang belum memenuhi batasan emisi spektrum namun belum terindentifikasi menimbulkan interferensi, Balai Monitoring memberitahukan kepada Smart untuk memenuhi batasan emisi spektrum.
Dan bila di suatu daerah ditemukan perangkat pemancar PT Smart Telekom yang belum memenuhi batasan emisi spektrum dan telah teridentifikasi menimbulkan gangguan interferensi, maka Balai Monitoring (Balmon) memberitahukan kepada Smart dan Axis untuk berkoordinasi.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pemberitahuan untuk melaksanakan prosedur koordinasi sebagaimana dimaksud disampaikan oleh UPT paling lambat 2 hari kerja sejak ditemukannya gangguan yang merugikan.
"Bila penyelenggara PCS 900 (Smart) dan penyelenggara 3G (Axis) tidak saling melakukan koordinasi, maka Balmon langsung menghentikan operasional Base Station penyelenggara terkait, tanpa melalui peringatan tertulis," ujarnya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (27/5).
Proses migrasi frekuensi 3G oleh lima operator akhirnya berjalan seiring dengan ditandatanganinya Permenkominfo No. 19/2013 tentang Mekanisme dan Tahapan Pemindahan Alokasi Pita Frekuensi Radio Pada Penataan Menyeluruh Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz pada 16 Mei.
Sebagai informasi, penataan 3G ini tidak terlepas dari kegiatan seleksi 3G yang telah berhasil diselesaikan pada tanggal 5 Maret 2013 dan kemudian dilanjutkan dengan rapat rencana penataan layanan 3G yang diadakan pada tanggal 28 Maret 2013.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global
Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Baca SelengkapnyaKominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Baku Tembak di Intan Jaya Tewaskan Komandan Perang Batalyon KKB
Salah satu anggota KKB yang melakukan penyerangan Pos TNI tersebut adalah Melkias Matani sebagai Komandan perang Batalyon Wabu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan GPS Ini Umumkan Ekspansi Layanan ke IKN
Fokus utama layanan IOTF di IKN adalah pada instalasi dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaHandphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnya