Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KakaoTalk, dari startup menjadi platform mobile raksasa

KakaoTalk, dari startup menjadi platform mobile raksasa KakaoTalk. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Dengan memiliki lebih dari 90 juta pengguna sejak pertengahan tahun ini, keberhasilan Kakao Talk tampak seperti mukjizat. Tapi sebenarnya ini bukanlah mukjizat. Perusahaan ini telah melalui perjuangan yang tidak main-main. Seperti startup lainnya, perjalanan Kakao menuju kesuksesan penuh dengan cobaan.

Pada bulan Desember 2003, JB Lee lulus dari Seoul National University. Setelah lulus, ia membangun sebuah perusahaan yang membuat solusi dokumen untuk web dan mobile. Ketika sedang mengerjakan proyek tersebut, ia mengenal Brian Kim, sosok yang berpengaruh di dunia teknologi Korea. Brian mendirikan Hangame, sebuah perusahaan game raksasa, yang akhirnya bergabung dengan mesin pencari Naver untuk membentuk NHN.

Bersama dengan Brian, ia mendirikan IWILAB pada 2006, dan mulai mengerjakan beberapa proyek web 2.0, tapi tidak begitu sukses. Beberapa hal mulai berubah ketika smartphone pertama mulai diperkenalkan di Korea pada 2009, dan pada akhirnya menjadi populer. Saat itulah beberapa tim melihat adanya kesempatan untuk membangun aplikasi smartphone kelas dunia.

Sayangnya, tidak semua orang dapat diyakinkan. Timnya terpercah antara membangun produk untuk PC dan mobile, dan setelah melalui banyak diskusi, Brian dan JB memutuskan untuk bergerak di bidang mobile mobile. Tidak semua orang menyukai keputusan tersebut, tetapi JB berkata bahwa pengambilan keputusan ini adalah momen yang sangat penting bagi perusahaan.

"Atmosfer selama diskusi sangat muram dan menyedihkan. Brian mengungkapkan idenya mengenai aplikasi smartphone. Terjadi banyak diskusi dan perdebatan, tetapi pada akhirnya kami memutuskan untuk berfokus pada mobile."

Setelah membuat keputusan untuk berfokus pada mobile, tim yang ada masih belum paham benar mengenai apa yang harus mereka kerjakan. Ada beberapa ide yang dikemukakan. Pada akhirnya, tim ini membentuk tiga grup untuk mengerjakan tiga proyek yang berbeda.

KakaoTalk lahir

Satu dari beberapa ide tersebut adalah KakaoTalk, yang diluncurkan pada Maret 2010. Dengan tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk iklan, KakaoTalk tumbuh dengan sangat cepat dan organik, ketika dua aplikasi lainnya mendapatkan lebih sedikit perhatian. Tim ini membuat keputusan untuk menutup aplikasi lainnya, dan hanya berfokus pada KakaoTalk. Perusahaan IWILAB pun pada akhirnya berganti nama menjadi Kakao.

Pada September 2010, enam bulan setelah diluncurkan, KakaoTalk sudah berhasil meraih satu juta pengguna. Tiga bulan setelahnya, pada Desember 2010, KakaoTalk berhasil mencapai angka lima juta pengguna. Perkembangan KakaoTalk tidak berhenti di situ. Pada kenyataannya, pertumbuhan yang ada berlangsung dengan sangat cepat. Saat ini, KakaoTalk digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia, dan secara agresif memperluas jangkauannya di Vietnam dan Indonesia. Saya penasaran bagaimana sebuah perusahaan muda seperti Kakao bisa membuat ledakan pertumbuhan ini. Menanggapi pertanyaan ini, JB secara cepat menanggapinya dengan pujian untuk timnya. Ia berkata:

"Kami memiliki teknisi berpengalaman yang sebelumnya pernah bekerja di berbagai perusahaan besar seperti NHN. CTO kami, Young Lee yang dulu bekerja untuk NHN, memiliki latar belakang teknik yang sangat kuat. Ia berpengalaman dalam mengatasi traffic load yang besar. Brian dan CFO kami, Dean Song yang pernah bekerja di CJ Internet, juga membantu KakaoTalk mengelola perkembangannya yang pesat."

JB juga menjelaskan bahwa mereka menginginkan adanya budaya yang terbuka dan horizontal dalam Kakao. Budaya ini tentunya menarik bagi para pekerja berbakat yang menginginkan suara dan opininya didengar. Budaya Kakao berdiri tegak di antara perusahaan besar Korea lainnya, yang rata-rata memiliki pendekatan dari atas ke bawah yang tradisional. JB juga berkata bahwa para pekerja dengan bakat yang besar saling mempengaruhi satu sama lain. Ia juga bersyukur karena Kakao Corp memiliki pendiri-pendiri yang mampu menarik lebih banyak bakat melalui jaringan dan pengaruh kuat mereka.

Satu setengah tahun yang lalu, Sirgoo Lee, seorang reporter dan pengacara yang kini berbalik menjadi veteran dalam bidang manajemen, bergabung dengan Kakao Corp sebagai co-CEO. Sebelum bergabung dengan Kakao Corp, Sirgo memiliki pengalaman bekerja di IBM dan NHN. Ditambah lagi, akhir-akhir ini Kakao Corp telah mengakuisisi empat startup untuk merebut bakat para anggota timnya, demi memperluas skala bisnis mereka di seluruh dunia.

Pendanaan cerdas Kakao

Seperti startup lainnya, Kakao Corp membutuhkan sumber dana agar tetap berkembang dengan cepat tanpa harus mengkhawatirkan pendapatan mereka. Brian mendanai perusahaan ini untuk tiga tahun pertama mereka. Pada Januari 2011, Kakao Corp menerima pendanaan dari pihak eksternal sebesar USD 5 juta dari 13 orang paling berpengaruh dalam dunia teknologi Korea, termasuk di dalamnya pendiri Nexon, Hangame, dan NC Soft.

Tetapi yang dibutuhkan Kakao bukanlah uang. Sebaliknya, JB menjelaskan bahwa langkah tersebut dibuat untuk membangun hubungan yang erat dengan nama-nama berpengaruh di Korea. Hal ini memastikan bahwa para eksekutif tingkat atas dari berbagai perusahaan teknologi di Korea telah memiliki bagiannya di Kakao. Kakao kemudian meraih USD 20 juta dari DCM, Cyberagent Ventures, dan Maverick Ventures. Pendanaan terakhirnya datang dari Tencent dan WeMade, yang jika ditotal telah menginvestasikan lebih dari USD 80 juta, dengan Tencent yang juga telah memiliki kursi dalam jajaran dewan direksi.

Pengguna mendefinisikan masa depan Kakao

Dengan sekitar 100 juta orang mengobrol melalui KakaoTalk, perusahaan Korea ini benar-benar telah menjadi platform game dan konten digital lainnya. Co-CEO Sirgoo Lee, menjelaskan bahwa merupakan hal yang wajar bagi KakaoTalk untuk memperluas bisnisnya dengan berubah menjadi platform. JB menambahkan:

"Komunikasi seharusnya tidak terbatas pada emoticon, gambar, dan teks. Developer pihak ketiga dapat menjadi bagian dari platform KakaoTalk."

Ia menggunakan Anipang – game mobile besutan SundayToz yang berhasil meraih kesuksesan – sebagai contoh. Ia berkata bahwa hipotesis mengenai Anipang terbukti benar adanya. Pada hari ke-39 setelah Anipang diluncurkan, game ini meraih lebih dari 10 juta download lewat KakaoTalk. Pada masa yang akan datang, Sirgoo mengatakan bahwa Kakao Corp akan terus berinovasi untuk berada pada barisan terdepan dalam teknologi chatting mobile. Ia menjelaskan lebih jauh:

"Kami bangga menjadi inovator, mencoba hal-hal baru, dan bersedia untuk belajar dari orang lain. Kami melihat penguna kami, dan terus belajar dari feedback yang mereka berikan. Kami bersedia untuk meningkatkan dan mengubah layanan kami untuk mempertahankan kepemimpinan dalam inovasi. Anda dapat meniru fitur dan desain yang ada, tetapi Anda tidak dapat meniru semangat dan filosofi perusahaan kami. Kami memilih untuk berdedikasi terhadap penciptaan lingkungan yang sehat bagi developer, dibandingkan melakukan segala sesuatunya sendirian. Ekosistem ini adalah sumber inovasi bagi Kakao."

Sebagai platform, perjalanan Kakao baru saja dimulai, dan akan sangat menarik untuk melihat langkah apa yang akan dilakukan oleh perusahaan Korea untuk memperluas jangkauannya ke luar negeri, sembari menghadapi persaingan dengan aplikasi-aplikasi seperti WeChat dan Line.

Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia.

(mdk/ega)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun

Tumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun

Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.

Baca Selengkapnya
Pengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun

Pengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun

Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
45 Kata-Kata Sindiran buat Pacar yang Sering Chat Sama Orang Lain

45 Kata-Kata Sindiran buat Pacar yang Sering Chat Sama Orang Lain

Sindiran adalah bentuk komunikasi yang menyiratkan kritik, kecaman, atau ejekan secara halus atau tidak langsung menuju seseorang atau suatu situasi.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?

Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?

Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan

Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan

Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.

Baca Selengkapnya