Merdeka.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai Telkom harus bertanggung jawab terhadap Internet Service Provider yang dirugikan atas tumbangnya jaringan data operator tersebut selama dua hari di Yogyakarta dan sejumlah kota di Jawa Tengah.

Sekjen APJII Sapto Anggoro mengungkapkan Telkom tak bisa seenaknya meminta maaf dan hanya menjelaskan sedang dalam perbaikan saja.

"Jelaskan, masalahnya apa, penyebabnya apa, sudah melakukan apa, dan akan memberi ganti rugi apa. Terutama kepada pengusaha ISP yang menjadi kepanjangan tangan Telkom di garis depan," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (13/5).

Menurut dia, karena tumbangnya jaringan, layanan internet menjadi terganggu sehingga banyak ISP mendapat protes pelanggan dan tak bisa memberikan penjelasan, mengingat permasalahan terdapat di Telkom.

"Sebagai flag carrier dan perusahaan telekomunikasi worldwide, standard pertanggungjawabannya ke pelanggan termasuk ISP harus diperhatikan," tegasnya.

Hal senada diungkapkan Sekjen Indonesia Telecommunication User Group (IDTUG) Muhammad Jumadi bahwa Telkom juga perlu memberikan ganti rugi pada pelanggan Speedy yang terganggu layanannya.

"Penggantian bisa berupa tambahan kuota bandwidth atau pemotongan pulsa, karena kerugian pelanggan bukan hanya materiil, tetapi juga immateriil," ungkapnya.

Jaringan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta down, mulai dari IP transit, VPN, jaringan Metro sampai Speedy sehingga banyak Internet Service Provider (ISP) yang tidak bisa memberikan layanannya.

Ketika dihubungi, Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo tidak menjawab pertanyaan merdeka.com seputar ancaman sanksi dari pemerintah. Namun, sebelumnya dia mengungkapkan telah terjadi gangguan di salah satu node/perangkat di Yogyakarta yang menghandle wilayah kota Yogyakarta, Magelang, Solo dan sebagian Salatiga.

Telkom terancam terkena sanksi dari regulator dan Kementerian Komunikasi dan Informatika atas tumbangnya jaringan data di Yogyakarta dan sejumlah kota di Jawa Tengah pada Rabu (8/5) dan Kamis (9/5) pekan kemarin.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan Telkom seharusnya cepat melapor kepada regulator mengenai apa yang terjadi di balik tumbangnya jaringan data tersebut.

"Mereka tidak boleh diam saja, BRTI tentu secepatnya melakukan evaluasi sebelum menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Gatot menegaskan pemerintah dan regulator tegas terhadap tumbangnya jaringan operator seperti yang dilakukan terhadap Smartfren awal tahun ini.

Demikian juga dengan Telkom, tambahnya, harus memberikan ganti rugi yang diderita pelanggan bila memang jaringannya tumbang sampai 2 hari. "Tidak ada privilledge," ujarnya.