Merdeka.com - Instagram telah menggulirkan penghilangan like di beberapa negara untuk uji coba. Yang dipertanyakan dari uji coba ini adalah, apakah influencer, pegiat bisnis online, dan banyak insan lain yang menggantungkan hidup dari media sosial akan terganggu?

Jawabannya ternyata tidak. Menurut firma pemasaran online Influential yang diwawancarai Business Insider, Instagram masih jadi aplikasi andal yang menguntungkan, baik bagi influencer maupun pengiklan.

Bahkan, keputusan menghilangkan like tersebut dianggap tidak akan mengganggu hiruk pikuk bisnis influencer.

"Instagram masih merupakan media sosial terbaik untuk membawa konten kerjasama. Hal ini karena pengguna Instagram punya daya beli besar dengan skala besar," ungkap Ryan Detert CEO Influential.

Like Tidak Terlalu Penting

Dibanding jumlah like, para pengiklan dan influencer lebih diuntungkan dengan fitur Instagram yang dapat meletakkan tautan e-commerce di sebuah posting.

Disebut, dari data yang diberikan oleh influencer, para pengguna Instagram lebih dimudahkan dalam membeli produk yang diiklankan influencer jika terdapat tautan tersebut.

Hilangnya jumlah like ini pun mengurangi kecenderungan influencer untuk membeli like. Tak cuma itu, disebut juga hilangnya like membuat tekanan untuk "mendapat banyak like" juga hilang, dan influencer lebih sering mengepos feed. Hal ini membuat 'engagement' makin tinggi di pengguna.

Menurut Anda?