Induk TikTok ByteDance Akan Bikin Perusahaan Baru di India
Merdeka.com - ByteDance yang merupakan induk perusahaan dari aplikasi video pendek terpopuler TikTok, diinformasikan tengah membangun sebuah perusahaan baru di India.
Ini merupakan upaya kedua ByteDance di India, apalagi tujuannya adalah hendak memperluas bisnisnya di negara-negara Asia. Terlepas dari rencana bisnis di Asia Tenggara, bagi ByteDance, India merupakan salah satu pasar utamanya. Pasalnya banyak pengguna TikTok yang berasal dari negara ini.
Mengutip Gizmochina via Tekno Liputan6.com, seorang sumber yang dekat dengan isu ini mengklaim, perusahaan tengah mencari cara untuk memperluas sektor IT.
Caranya adalah dengan menyediakan teknologi dan informasi terkait layanan-layanan serupa milik platform ByteDance di seluruh dunia serta India.
Masukkan Seluruh Konten
ByteDance sendiri memiliki dua platform media sosial populer, termasuk aplikasi TikTok dan Helo.
Perusahaan juga memiliki platform penemuan konten seperti Toutiao dan Douyin yang merupakan TikTok versi Tiongkok.
Disebutkan sumber tersebut, ke depannya entitas perusahaan baru ini bertanggung jawab memasukkan konten yang dihasilkan dari semua platform milik ByteDance.
"Akan ada transfer data dan teknologi India dengan ByteDance untuk meningkatkan jumlah tenaga kerjanya di India," kata sumber tersebut.
Dengan begitu, ByteDance akan melakukan ekspansi di pasar India, di mana jumlah unduhan TikTok oleh pengguna negara ini mencapai 600 juta kali unduh.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atur TikTok di Masa Transisi, Pemerintah Bisa Belajar dari Kebijakan AS
DPR AS akan mengambil sikap terkait aturan yang memaksa Bytedance, menjual kepemilikan Tiktok kepada pemilik di luar China jika masih ingin beroperasi.
Baca SelengkapnyaProduk Lokal Catat Rekor Penjualan di Tiktok 12.12, Tembus 35.000 Pembeli
Platform video singkat seperti TikTok juga saat ini memiliki peran lebih dalam membantu pertumbuhan brand lokal.
Baca SelengkapnyaIndef Sebut Langkah Pemerintah Pisahkan Izin Tiktok Shop dan Sosial Media Sudah Tepat
Media sosial TikTok dan TikTok Shop menggabungkan dua fitur tersebut, padahal secara aturan seharusnya memiliki izin operasi yang berbeda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan Untungkan Pedagang Tanah Abang dan UMKM, Akuisisi TikTok Hanya Bikin Elit Banjir Cuan
Transaksi akuisisi Tiktok terhadap Tokopedia bukan semata-mata demi pelaku usaha kecil-menengah dan produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIngin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaTikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR: Selama Proses Migrasi Berlangsung, Harusnya TikTok Hentikan Proses Jualan
Kemendag memberi batas tiga bulan kepada Tiktok untuk memindahkan fitur e-commerce miliknya ke Tokopedia, setelah diakuisisi.
Baca SelengkapnyaKata-Kata Trend TikTok Menarik, Bisa Bikin Postinganmu FYP dan Aesthetic
Kata-kata trend TikTok bukan hanya bisa menjadi perhatian, tetapi juga menciptakan nuansa aesthetic sehingga membuat konten lebih menarik secara visual.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca Selengkapnya