India Fokuskan Pengembangan Sepeda Motor Listrik Bukan Mobil, Alasannya?
Merdeka.com - India mengambil keputusan berbeda manakala mereka ingin mengembangkan kendaraan listrik. Jika, Amerika Serikat (AS) dan China akan mengembangkan mobil listrik, lain hal dengan India.
Dilaporkan CNBC, Senin (9/1), India justru akan lebih dulu mengoptimalkan pengembangan kendaraan listrik roda dua, seperti skuter, moped, dan sepeda motor. Ketiga produk roda dua ini akan mendominasi pasar di India.
Mengapa India berani mengambil keputusan yang berbeda?
James Hong, Head of Mobility Research, Macquarie Group, mengatakan keputusan yang diambil India lantaran permintaan kendaraan roda dua lebih tinggi daripada mobil. Hal ini, kata dia, bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
Pasalnya, infrastruktur jalan yang belum maksimal dan pendapatan masyarakat yang masih lebih rendah membuat warganya lebih nyaman dan terjangkau untuk memiliki skuter, sepeda motor atau moped daripada mobil. Meski peluang besar, adopsi terbilang masih rendah.
Kendaraan listrik di India hanya menghasilkan sekitar 2 persen dari total penjualan mobil. Angka kecil ini menjadi perhatian pemerintah India untuk menargetkan target ambisius untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik dalam dekade berikutnya. Fokusnya adalah pada peningkatan pembelian kendaraan roda dua.
Penjualan di India diperkirakan akan meningkat antara 40-45 persen pada tahun 2030, di mana 13 juta kendaraan baru akan terjual setiap tahun, menurut proyeksi dari Bain & Company yang diterbitkan pada bulan Desember. Sektor kendaraan roda empat India diperkirakan akan tumbuh hanya 15 persen hingga 20 persen pada tahun 2030, dengan 1 juta kendaraan baru terjual setiap tahun.
Arun Agarwal, Wakil Presiden Riset Ekuitas, Kotak Securities menyatakan, pertumbuhan segmen kendaraan listrik roda empat India diperkirakan akan lebih kecil karena sebagian besar mobil hanya dimiliki oleh pengemudi yang melakukan perjalanan ke luar kota dengan rute yang lebih panjang.
Maka itu, untuk bisa mencapai target tersebut, Pemerintah Pusat dan Negara Bagian di India telah memberikan insentif untuk mendorong konsumen di India beralih ke kendaraan listrik. Menurut Badan Energi Internasional, program pemerintah telah menyediakan dana untuk meningkatkan produksi bus umum dan taksi listrik, serta meningkatkan stasiun pengisian daya di sekitar India.
Pemilik kendaraan listrik juga diberikan pembebasan pajak jalan pada saat pembelian, dan akan menerima pengurangan pajak penghasilan mereka. Termasuk pajak, pemilik kendaraan bermesin pembakaran internal roda dua di India biasanya membayar 3.000 rupee per bulan untuk kendaraan mereka.
Inisiatif pemerintah ditambah dengan uang yang dihemat untuk bensin. Ini berarti bahwa cicilan bulanan pada kendaraan sebagian besar menjadi gratis bagi pelanggan.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaForum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) kembali bikin pemilihan mobil dan sepeda motor terbaik, setelah hiatus 3 tahun akibat pandemi.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rangkaian seri dan paralel memiliki cara kerja yang berbeda.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menggelar mudik gratis agar masyarakat tidak pulang kampung menggunakan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.
Baca Selengkapnya