Ilmuwan berumur 13 tahun ingin hapus 'bully' dari dunia maya
Merdeka.com - Seorang gadis kecil berumur 14 tahun mengklaim telah menemukan cara terbaik untuk membuat orang yang sering menghina atau pem-bully di internet bisa menghentikan tindakan tercela mereka.
Trisha Prabu adalah salah satu di antara 15 pemenang kontes ilmiah Google untuk para calon ilmuwan cilik di seluruh dunia. Hasil penelitian Trisha kali ini adalah sebuah software anti-bully yang bisa ditambahkan ke jejaring sosial, aplikasi, situs, hingga kolom komentar yang ada di internet.
Cara kerja software buatan Trisha pun cukup sederhana, piranti lunak bernama "Rethink" itu bertugas menyaring pesan dan postingan dengan kata-kata yang dianggap mampu menyakiti hati penerimanya.
Jika suatu pesan dianggap 'menyakitkan' perasaan, software Rethink akan memberikan sebuah notifikasi atau peringatan yang menanyakan apakah si pengirim benar-benar mau mengirimkan sebuah pesan atau postingan yang telah ditulisnya.
Dalam penelitiannya, Trisha mengungkapkan bila sekitar 93,43 persen dari orang dewasa yang berniat mem-bully lewat dunia maya membatalkan niatnya setelah 'ditanya' oleh Rethink.
Langkah gadis muda ini pun patut diacungi jempol, mengingat saat ini bully-an dunia maya atau yang biasa disebut cyber-bullying telah dialami oleh 50 persen orang dewasa yang menggunakan internet. Ironisnya 10 hingga 20 persen di antaranya di-bully secara rutin via komunikasi online, BGR (07/08).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelapor dan pelaku terlibat saling menjelek-jelekkan.
Baca SelengkapnyaViral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Baca SelengkapnyaMencegah perundungan bisa dimulai dari rumah dengan mendidik anak agar tidak menjadi perundung.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaGangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.
Baca Selengkapnya