Haruskah kita memperhatikan inovasi dari India?

Merdeka.com - Salah satu fokus kami di Tech in Asia adalah aplikasi chat. Salah satu alasannya adalah karena industri ini merupakan salah satu yang paling kompetitif dan dinamis di dunia teknologi saat ini. Setiap beberapa minggu atau bulan kita mendapatkan update yang mengejutkan dari aplikasi seperti WeChat, Line, KakaoTalk, atau Viber, atau angka-angka yang mencengangkan. Sampai akhir 2015 nanti, akan sangat menarik melihat kembali bagaimana persaingan di sosial media dan aplikasi chatting di Asia berlangsung yang tidak langsung membuat dunia mobile di Asia menjadi unik. Namun, ada satu negara besar yang sering kita abaikan dari persaingan ini: India. Padahal, negara ini punya beberapa aplikasi chatting yang berasal dari negara sendiri.

Tapi, masalah yang ada di India adalah kurangnya jumlah smartphone yang masuk dan digunakan. Menurut beberapa perkiraan, hanya empat persen penduduknya yang menggunakan smartphone, jauh tertinggal dari China yang 22 persen. Di kota-kota besar India, angka ini lebih baik, dengan perkiraan 27 juta penduduk dalam kotanya menggunakan smartphone. Bagaimanapun juga, ini melahirkan beberapa inovasi dalam aplikasi chatting di negara besar ini.

Aplikasi chatting adalah perpindahan dari SMS

Aplikasi chatting di negara-negara Asia Timur (WeChat, Line, dan KakaoTalk), yang memiliki angka produk dan pengguna smartphone yang tinggi, berhasil mengubah cara pengguna smartphone berkomunikasi. Mereka yang awalnya menggunakan SMS yang membosankan, kini mulai menggunakan aplikasi yang memiliki tampilan lebih menarik dan dilengkapi fitur-fitur yang bahkan tidak dimiliki oleh Facebook. Tentu saja, aplikasi lain seperti WhatsApp, WeChat, dan Facebook Messenger masih punya posisi yang kuat di pasaran. Tapi, kami juga melihat pergerakan startup baru yang berusaha dan mampu mengatasi masalah yang dialami masyarakat lokal.

Ada beberapa aplikasi di India seperti 160by2, Free SMS in India, Way2SMS, dan lainnya yang membuat masyarakat India mulai meninggalkan SMS.

Kami juga melihat inovasi menarik dan signifikan dengan kartu SIM dan SMS di India, dimana di negara ini Anda bisa memeriksa jadwal kereta melalui SMS dan melakukan pencarian di mesin pencari melalui SMS. Pelayanan ini jelas muncul karena lingkungan yang belum siap untuk menggunakan smartphone.

Pemain baru di aplikasi chatting India

Belakangan ini kami melihat aplikasi baru yang sepenuhnya meninggalkan SMS atau membawa SMS ke area yang benar-benar baru. Ada aplikasi seperti GupShup yang bulan lalu menambahkan sembilan bahasa lokal India agar dapat menyentuh pasar yang lebih luas dan Plustxt yang baru saja menerima dana USD 2 juta dari One97 untuk melakukan hal yang sama. Ada juga Hike Messenger dan Nimbuzz yang sangat terkenal, yang memiliki 150 juta orang pengguna, dengan sebagian besar penggunanya berasal yang berasal dari India dan Timur Tengah. Ada juga beberapa beberapa aplikasi unik buatan India seperti Textoo yang mengizinkan penggunanya mengirimkan SMS ke negara manapun di dunia.

Saat ini, pasar smartphone India akan segera meledak. Tahun ini saja sudah terjadi peningkatan 52 persen dibandingkan tahun lalu, dan dengan harga smartphone Android yang terus turun, kita akan melihat lebih banyak hal yang menarik. Karena itu, startup di India dan pesaing internasional mereka akan bersaing dalam arena panas di pasar pengguna internet India.

Apakah aplikasi India akan mulai bergerak keluar dari India untuk bertumbuh? GupShup sudah tersedia dalam bahasa Inggris dan akan tersedia dalam bahasa China. Bahkan, kebanyakan aplikasi dari India saat ini sudah berbahasa Inggris dari awal. Selain itu, karena aplikasi dari India menghadapi tantangan yang berbeda dari apa yang dihadapi WeChat, WhatsApp, Viber, dan aplikasi lainnya, kita akan melihat banyak inovasi unik dari negara ini.

Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia