Merdeka.com - Dikabarkan mitra layanan angkutan berbasis aplikasi seperti Go-Car, GrabCar, dan Uber, akan melakukan demo siang ini.

Aksi demo itu sebagai bentuk protes terhadap aturan uji KIR dan Peraturan Menteri (PM) No. 32 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek. Bakal aksi demo itu dibenarkan oleh Tim Advokasi dari mitra layanan angkutan berbasis aplikasi, Andryawal.

"Benar, kami akan melakukan aksi di DPR dengan titik kumpul di kolam renang Gelora Bung Karno siang ini," ujarnya kepada Merdeka.com melalui sambungan telepon, Senin (22/08).

Dikatakannya, sebelumnya mereka akan berdemo di kantor Kementerian Perhubungan dan Istana Negara. Namun kemudian, karena tidak boleh melakukan konvoi oleh Polda Metro Jaya. Maka akhirnya, diputuskan untuk berdemo di gedung DPR.

Kabar para mitra pengemudinya ini pun diakui sudah didengar oleh pihak layanan angkutan berbasis aplikasi. Salah satunya, Grab. Menurut Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, pihaknya sudah menghimbau agar para mitra Grab untuk tidak berpartisipasi.

"Kita menganjurkan untuk ambil jalan damai. Dari Grab sendiri sudah dan masih terus berdialog dengan pihak-pihak pemerintah terkait untuk menyampaikan aspirasi para mitra pengemudi," jelasnya melalui pesan singkat.

Terkait demo tersebut, Kementerian Perhubungan tetap berpegang terhadap aturan jika layanan angkutan berbasis online khususnya yang beroda empat, harus melaksanakan aturan-aturan yang telah ditentukan seperti syarat STNK harus menggunakan nama badan hukum, SIM A Umum, dan uji KIR.

"Aturan ya, harus tetap dilaksanakan. Uji KIR juga bertujuan untuk keselamatan," ungkap Kepala Humas Kementerian Perhubungan, Hemi Pramuraharjo.