Google peringati 100 tahun Jonas Salk, si pahlawan internasional
Merdeka.com - Hari ini (28/10), ada sesuatu yang beda pada tampilan laman Google search. Nampak sebuah gambar seorang dokter yang dikerumuni oleh anak-anak bernama Jonas Salk. Siapa dia?
Jonas Salk adalah dokter pertama yang sukses membuat vaksin untuk virus polio. Sebelum vaksin polio ditemukan, jumlah penderita penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini di Amerika mencapai 45.000 orang. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Tetapi, pada tahun 1962 atau setelah vaksin itu berhasil didistribusikan secara luas, jumlah penderita polio di Amerika berkurang drastis menjadi 910 orang saja. Oleh sebab itu, dalam Google Doodle hari ini terdapat seorang anak yang membawa poster bertuliskan "Terimakasih Dr Salk!".
Ya, banyaknya gambar anak-anak di Google Doodle kali ini bukannya tanpa alasan. Penyakit polio yang melanda dunia memang banyak menyerang anak-anak.
Sejak lulus dari Fakultas Kedokteran di Universitas New York, Salk diketahui kerap membuat penelitian terhadap virus untuk bidang kesehatan. Bahkan, sebelum membuat vaksin polio, Salk pernah mengembangkan vaksin flu yang kemudian dipakai oleh Angkatan Darat Amerika.
Pembuatan vaksin polio sendiri dimulai di tahun 1947 saat Salk mulai bekerja di laboratorium penelitian virus milik Universitas Pittsburgh. Vaksin polio buatan Salk pertama kali diujicobakan pada monyet kemudian pasien polio di salah satu tempat penampungan pasien polio.
Salk dan keluarganya bahkan mengajukan diri mereka sebagai 'kelinci percobaan' untuk vaksin polio. Untungnya, vaksin tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan berarti pada mereka.
Pada tahun 1954, vaksin polio tersebut diberikan pada jutaan anak-anak di seluruh Amerika. Baru pada tahun 1955, vaksin itu benar-benar dinyatakan aman dan efektif menangkal polio.
Kini, vaksin polio sudah menyebar di seluruh belahan dunia dan menjadi salah satu vaksin wajib bagi anak-anak di Indonesia. Hebatnya lagi, Salk tidak pernah mematenkan vaksin polio tersebut. Dokter itu hanya ingin vaksin buatannya bisa didistribusikan seluas-luasnya.
Google pun memperingati hari ulang tahun ke-100 dokter yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1914 di New York itu. Mencoba mengingatkan sekali lagi pada seluruh netizen akan pengorbanan dan kontribusi besar pahlawan internasional itu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Penyebab Anak Rentan Kena Polio
Mencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaJokowi: Selamat Natal, Semoga Kedamaian Menyertai Kita Semua
Jokowi berharap, Natal tahun ini dapat membawa kesejahteraan bagi setiap insan di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran
Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau RSUD Sekadau Kalbar, Warga Minta Ada Dokter Spesialis Mata
Jokowi juga sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang berobat.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Anak Kena Polio di Klaten
Pasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca Selengkapnya