Merdeka.com - Pada awal tahun lalu, Hakim Distrik Amerika Serikat menemukan pelanggaran hak cipta atas foto yang dimiliki oleh Daniel Morel dan pelakunya adalah sejumlah agensi berita atas di Amerika Serikat. Atas hal ini, pada hari ini pun semua pelanggar tersebut mulai ditagih tanggung jawabnya.

Seperti yang dilansir oleh The Verge (23/11), para pelanggar yang sebagian di antaranya adalah Agence France-Presse dan Getty Images diminta untuk membayar ganti rugi pada Morel sebesar USD 1,2 juta atau sekitar Rp 14 miliar. Hal ini harus dibayarkan sebagai akibat dari pelanggaran yang mereka lakukan.

Denda ini sendiri sebenarnya bermula saat editor AFP menemukan beberapa foto tentang gempa Haiti pada 2010 di Twitter yang merupakan milik Morel yang disebarkan begitu saja oleh Getty.

Mengetahui hal ini, Morel sang pemilik foto pun menuntut ganti rugi. Beberapa pengguna foto tersebut seperti The Washington Post akhirnya menyetujui dan menawarkan jalan damai.

Namun, AFP beranggapan bahwa foto yang berada di jejaring sosial adalah foto yang bebas digunakan untuk kepentingan komersil. Namun, hal ini ditolak oleh Hakim Alison J. Nathan.

Twitter sendiri juga menyatakan bahwa apa yang disebutkan AFP bertentangan dengan kebijakan penggunaan layanan mereka. Oleh karena itu, AFP dan Getty pun kemudian diminta untuk ganti rugi.