Ditemukan oksigen di salah satu bulan Saturnus
Merdeka.com - Saturnus merupakan planet terbesar kedua di galaksi Bima sakti setelah Jupiter. Setelah meneliti lebih kurang dua tahun lamanya, Cassini Solstice - pesawat tanpa awak NASA - mendeteksi bahwa di salah satu bulan Saturnus yang diberi nama Dione ini memiliki kandungan oksigen.
Angkasawan NASA menyimpulkan, apabila di Dione terdapat oksigen, maka tidak menutup kemungkinan di Enceladus - bulan kembaran Dione - juga memiliki kandungan oksigen. "Beberapa dari bulan yang terdapat di Saturnus memiliki lautan, hal ini bisa dikatakan bahwa di sana juga kemungkinan terdapat kehidupan", kata Andrew Coates, ilmuwan dari University College London, kepada BBC News. "Kemungkinan oksigen tersebut terbentuk dari terjadinya interaksi antara radiasi sabuk Saturnus yang kuat dengan air es yang terdapat di Dione. Radiasi tersebut membelah molekul air dan membawa keluar oksigen ke exosphere", tegasnya.
Dione diketahui memiliki permukaan yang terjal, diselimuti es tebal, dan keberadaan air di permukaannya. Para ahli mengatakan bahwa kunci dari evolusi kehidupan itu ditandai dengan terdapatnya air.
Dengan ditemukannya oksigen di Dione tersebut, NASA mempunyai asumsi bahwa kemungkinan terdapat makhluk hidup disana atau minimal makhluk-makhluk microscopic lainnya. Penemuan dari Cassini ini telah dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Baca SelengkapnyaFenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.
Baca SelengkapnyaHal ini menimbulkan pertanyaan rumit: Siapa sebenarnya yang menemukan Neptunus?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari libur Februari 2024 ada empat. Catat tanggalnya!
Baca SelengkapnyaDilansir dari Newsweek, planet ini yang semula dianggap sebagai lingkungan yang tidak bersahabat, kini menjadi fokus para ilmuwan. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaSuhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Baca SelengkapnyaPernahkah terbayangkan keadaan tubuh kita setelah meninggal dunia? Ada banyak proses perubahan yang terjadi setelah kita meninggal hingga akhirnya diuraikan.
Baca SelengkapnyaGunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.
Baca Selengkapnya