Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah tegas mencekal penggunaan aplikasi Tik Tok. Tik Tok diduga mereka mampu membahayakan keamanan nasional negaranya.

Seruan ini pun langsung didengungkan kepada seluruh tentara Angkatan Darat AS untuk tidak memakai aplikasi buatan ByteDance.

Bahkan juru bicara Angkatan Darat AS, Letkol Robin Ochoa, mengatakan, aplikasi besutan perusahaan Beijing itu sebagai ancaman dunia maya.

"Ini merupakan ancaman dunia maya," jelasnya seperti dilaporkan The Verge, Kamis (2/1).

Sebelumnya juga tanda bahaya diumumkan Angkatan Laut dan Departemen Pertahanan AS pada awal bulan Desember lalu.

Lantaran membahayakan, seluruh pasukan Angkatan Laut AS diinstrusikan untuk segera menghapus aplikasi tersebut di ponsel mereka.

"Departemen Pertahanan pun menginstrusikan kepada para pegawainya untuk mewaspadai aplikasi yang telah diunduh, (yang berpotensi) memantau ponsel terhadap teks-teks yang tidak biasa dan tidak minta, serta hal lainnya. Dan menghapusnya segera guna menghindari paparan informasi pribadi," tulis Departemen Pertahanan.

Mahasiswa AS Gugat Tik Tok

Pembuat aplikasi video TikTok digugat di Amerika Serikat. Aplikasi itu dianggap telah mengirim "data pengguna" dalam jumlah besar ke China.

Gugatan yang berisi tudingan terhadap perusahaan "diam-diam" mengambil konten tanpa persetujuan pengguna.

Perusahaan Bytedance pemilik aplikasi berbasis di Beijing ini memiliki jumlah pengguna yang fantastis di AS.

Tiktok adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat video berdurasi 15 detik, biasanya melibatkan sinkronisasi bibir ke lagu, komedi, dan trik mengedit yang berbeda.

Popularitas platform ini sebenarnya telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar penggunanya adalah kalangan remaja - dewasa berkisar umur 20 tahunan.