Merdeka.com - Amazon, layanan cloud yang lebih populer dengan sebutan Amazon Web Service (AWS) semakin menunjukkan tajinya di Indonesia. Mereka berencana di Indonesia ingin mencicipi kue bisnis UKM dan startup yang potensial.

Menurut Richard Harshman yang menjabat Head of ASEAN AWS mengatakan jika para UKM dan startup menggunakan layanannya, diklaim dia mampu melebarkan bisnis usahanya tanpa keluar banyak biaya.

"Membangun infrastruktur biayanya besar. Selain itu juga ada usia pakainya. Ditambah lagi tiap kebutuhan, bisa beda-beda infrastruktur yang dibutuhkan," ujar Harshman, di Grand Hyatt, Jakarta, (15/4).

AWS sendiri telah menyiapkan program khusus yang diyakini bakal mampu membantu para penggiat UKM dan startup untuk memajukan usahanya. Untuk menggerakkan program tersebut, AWS menggandeng sejumlah perusahaan sebagai partner, antara lain adalah East Ventures, Idea Box Indosat, dan South Mountain Asia.

Terlepas dari itu, ketika disinggung mengenai aturan PP Nomor 82 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik, Harshman mengungkapkan semuanya tergantung pada konsumen di Indonesia. Bila ada masukan soal kebutuhan data center di Indonesia dan regulasi pemerintah Indonesia mengharuskan hal tersebut, penempatan data center di Indonesia bakal dipertimbangkan.

Namun, dirinya juga mengingatkan jika pembangunan data center tak bisa main-main, pasalnya hal ini juga berkaitan dengan bisnis para pelanggannya. "Harus di jaga betul-betul pengelolaan dan perawatan infrastruktur mulai dari hardware server, network, power, cooling dan lainnya. Di mana pada intinya adalah untuk menjaga data center tersebut tetap online," ungkapnya. Saat ini, data center yang dimiliki mereka berasa di Singapura.