Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demi Roket yang Hemat Bahan Bakar, Peneliti Kembangkan Model Matematis Mutakhir

Demi Roket yang Hemat Bahan Bakar, Peneliti Kembangkan Model Matematis Mutakhir satelit mata-mata india. ©ISRO

Merdeka.com - Untuk melontarkan roket ke luar angkasa ternyata butuh bahan bakar dengan jumlah yang luar biasa.

Sebuah pesawat ulang-alik milik NASA yang akan meluncur ke orbitnya, memerlukan lebih dari 3,5 juta pon bahan bakar. Ini setara dengan sekitar 15 ekor paus biru.

Namun, ada sebuah mesin roket baru bertipe mesin detonasi berputar (rotating detonation engine). Mesin ini menawarkan efisiensi bahan bakar dan memerlukan konstruksi lebih ringan dan sederhana ketimbang mesin roket konvensional.

Masalahnya adalah mesin ini belum dapat betul-betul diterapkan di roket sebenarnya.

Untuk mesin tersebut, melansir Eurekalert via Tekno Liputan6.com, peneliti di University of Washington telah mengembangkan sebuah model matematis yang dapat membantu insinyur mengembangkan pengujian untuk membuat mesin itu lebih stabil.

"Alih-alih mengajukan pertanyaan teknis, seperti bagaimana mendapatkan mesin dengan performa tinggi, saya mencoba menyusun kembali hasil penelitian kami dengan melihat pola kerja mesin itu, dan ternyata ternyata berhasil," ujar James Koch, mahasiswa doktoral di bidang aeronautika dan astronotika di University of Washington.

Pembakaran Propelan

Mesin roket konvensional bekerja dengan membakar propelan dan kemudian mendorongnya keluar dari belakang mesin untuk menciptakan daya dorong. Sementara mesin detonasi berputar mengambil pendekatan berbeda ketika membakar propelan.

"Itu terbuat dari silinder konsentris. Propelan mengalir di celah antara silinder," kata Koch.

Setelah fase penyalaan, pelepasan panas yang cepat membentuk sebuah gelombangn kejut, sebuah dorongan gas yang kuat dengan tekanan dan suhu yang secara signifikan lebih tinggi yang bergerak lebih cepat daripada kecepatan suara.

Fase peledakan

Secara harfiah proses pembakaran ini adalah peledakan atau ledakan. Namun di balik fase awal ini, kata Koch, "ada sejumlah bentuk dorongan pembakaran stabil yang terus mengonsumsi propelan yang tersedia."

"Ini menghasilkan tekanan dan suhu tinggi yang mendorong pembuangan keluar dari bagian belakang mesin pada kecepatan tinggi, yang dapat menghasilkan daya dorong," tutur Koch.

Mesin roket konvensional sendiri menggunakan banyak mesin untuk mengarahkan dan mengendalikan reaksi pembakaran. Namun pada mesin detonasi berputar, gelombang kejut secara alami melakukan semuanya tanpa bantuan tambahan dari bagian-bagian mesin lainnya.

Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Catat! Ini Deretan Titik Krusial Arus Mudik di Jalan Tol Darat dan Jalur Laut

Catat! Ini Deretan Titik Krusial Arus Mudik di Jalan Tol Darat dan Jalur Laut

Menteri Budi Karya beberkan titik-titik krusial rawan macet total saat musim mudik lebaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.

Baca Selengkapnya
Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini

Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini

Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton

Beras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton

Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya

Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya

Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.

Baca Selengkapnya
Istri Nekat Tak Kerja dan Pilih Jual Pastel, Modal Rp200.000 Kini Bisa Untung Rp6 Juta Sehari

Istri Nekat Tak Kerja dan Pilih Jual Pastel, Modal Rp200.000 Kini Bisa Untung Rp6 Juta Sehari

Dengan modal Rp200.000, mereka memulai dalam menekuni bisnis pastel, membeli bahan-bahan utama serta wadah untuk mengemas produk mereka.

Baca Selengkapnya